Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Minggu, 12 Mei 2019 | 19:46 WIB
Dermaga Ponton di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi yang jebol. [Berita Jatim]

SuaraJatim.id - Akibat cuaca buruk yang terjadi di Selat Bali di Perairan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur menyebabkan satu dermaga ponton 4 jebol. 

Peristiwa tersebut terjadi lantaran ombak keras dan gelombang tinggi yang terjadi di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi. Tingginya gelombang dan ombak yang keras tersebut menyebabkan kapal sulit untuk bersandar.

Manajer Teknik dan Pemeiliharaan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang - Gilimanuk, Gunawan mengemukakan hal tersebut, seperti dilansir Berita Jatim - jaringan Suara.com.

"Informasi yang kita dapat tadi di lapangan, bahwa karena faktor cuaca jam 12.25 WIB itu ombak cukup tinggi hingga sampai daratan. Sehingga, ponton kita terlepas," katanya, Minggu (12/5/2019).

Baca Juga: Hadapi Mudik Lebaran, Dermaga 4 Pelabuhan Merak Malah Rusak

Saat ombak besar tersebut, lanjut Gunawan, KMP Trisila Bhakti 2 yang hendak bongkar muat terpaksa tidak bisa menyelesaikan aktivitasnya di dermaga tersebut.

"Sudah ada dua kendaraan yang keluar, tapi karena kondisi seperti itu ramdoor kapal ditutup kembali. Dan kemudian kapal itu keluar. Kondisi ombak masih besar sehingga mengakibatkan satu ponton kita lepas," ujarnya.

Akhirnya, kapal tersebut bersandar di salah satu dermaga lain yang masih aktif di kawasan pelabuhan tersebut.

"Yang jelas, dermaga itu sudah kita amankan. Kita juga akan segera perbaiki. Mudah-mudahan dalam waktu tiga hari ke depan akan segera selesai dan dapat kita operasikan," katanya.

Dikemukakan Gunawan, dermaga ponton tersebut rencananya akan diperbaiki usai lebaran.

Baca Juga: Pelabuhan Merak Siapkan Dermaga Tujuh Khusus Pemudik Sepeda Motor

"Sebenarnya dermaga ponton ini akan kita perbaiki saat bada lebaran. Namun, kita kemarin fokus ke dermaga 3. Setelah dermaga 3 kita akan beralih ke ponton," ujarnya.

Dampak kejadian tersebut membuat aktivitas pelayanan penyeberangan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menjadi terganggu.

"Dampaknya yang pasti mungkin waktu bongkar muat akan bertambah. Kalau biasanya, 45 menit jadi bisa tambah 15 menit,” jelasnya.

Load More