Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 10 Juni 2019 | 13:35 WIB
Gudang garmen yang terbakar di Gresik, Jawa Timur pada Minggu (9/6/2019). [Suara.com/Tofan Kumara]

SuaraJatim.id - Nama swalayan Orchid tidak asing bagi Warga Kota Gresik, Jawa Timur di tahun 1990-an hingga tahun 2000-an. Swalayan super lengkap itu kerap menjadi tujuan masyarakat untuk membeli kebutuhan rumah tangga dan lainnya kala itu.

Namun pada Minggu (9/6/2019), bangunan bekas swalayan besar, yang kini menjadi gudang garmen, di Jalan Dr Soetomo 44 itu terbakar hebat. Hingga meludeskan semua isi di dalamnya. Diduga kebakaran terjadi akibat konsleting arus listrik di lantai dua gudang.

Seorang warga yang tinggal di dekat lokasi gedung, Mulyadi (49) mengatakan sebelum api menjalar ke rumahnya dan rumah warga, Ia dan warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.

Pada waktu bersamaan, pihak pemadam kebakaran sigap memadamkan kobaran api. Meskipun mengalami kesulitan dan membutuhkan waktu hingga 17 jam untuk menjinakkan kobaran api.

Baca Juga: Gudang Garmen di Gresik Dilalap Api, Pemilik Merugi Rp 5 Miliar

"Rumah saya persis di belakang bangunan ini, kebakaran terjadi sekitar jam 14.00 wib, kalau saja pihak pemadam tidak sigap, saya khawatir api akan menjalar ke rumah saya dan rumah lainnya yang ada di sekitar. Beruntung api bisa di padamkan petugas PMK," kata Mulyadi yang rumahnya persis berada di belakang gudang garmen kepada suara.com, Senin (10/6/2019)

Mulyadi menceritakan bangunan gudang garmen yang terbakar itu dulunya merupakan gedung perbelanjaan swalayan Orchid yang sangat terkenal di kota Gresik sebelum pindah ke gedung baru di sisi utara sekaligus berganti nama menjadi Zigma.

Isi gudang garmen di Gresik Jatim yang terbakar pada Minggu (10/6/2019). [Suara.com/Tofan Kumara]

Dulu, lanjutnya, semua warga Gresik jika berbelanja selalu ke gudang yang terbakar (Orchid) itu sebelum ada swalayan besar masuk Gresik.

"Seingat saya, dulu sekitar tahun 1992-2010, gudang ini swalayan namanya Orchid terbesar di kota Gresik. Sebelum ada swalayan besar seperti Ramayana, Matahari dan Hypermart ada di sini," kata Kaji Mul sapaan akrabnya.

Setelah pindah, gudang eks-swalayan Orchid yang terbakar tersebut dijadikan gudang garmen oleh pemiliknya sejak tahun 2010-an. Produksi garmen yang dihasilkan berupa celana jeans dengan memperkerjakan banyak karyawan.

Baca Juga: Mapolres Lampung Selatan Terbakar, 38 Tahanan Dievakuasi ke Lapas Terdekat

"Sebelum pindah ke gedung baru di samping utaranya, warga sini tahunya swalayan Orchid soalnya dari tahun 1990 sampai 2000-an. Kemudian dijadikan gudang garmen oleh pemiliknya tahun 2010-an. Karyawannya juga banyak, ada puluhan," ujarnya.

Meski begitu, Mulyadi mengaku tidak mengenal dengan baik pemilik gudang garmen itu. Hanya, saat ada acara di lingkungannya di mintai sumbangan.

"Saat menjadi ketua RT dulu, tidak terlalu mengenal pemiliknya. Hanya kalau ada acara, pemilik gudang ini di mintai sumbangan. Setahu saya gudangnya ada tiga, di jalan Proklamasi juga ada," jelas Mulyadi.

Senada dengan Mulyadi, warga lainnya Andri (47) mengaku juga tidak mengenal pemilik gudang garmen (Fredi Cahyadi) yang juga pemiliknya. Namun, saat terjadi kebakaran, kebetulan berada tidak jauh dari lokasi. Sempat ikut membantu memadamkan api bersama warga sebelum mobil PMK datang.

"Pemilik gudang garmen yang terbakar ini orang Surabaya tapi setiap hari di sini. Saya hanya tahu saja tidak terlalu kenal. Dia orangnya baik, Karyawannya banyak, perkiraan tahun 2010-an ditempati untuk produksi celana jeans," kata Andri.

Kontributor : Tofan Kumara

Load More