Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Senin, 16 Desember 2019 | 14:37 WIB
Indria Fitri memberikan susu kepada anaknya Mesi Farel Bramasta yang lahir tanpa anus di Desa Kwangsen, Jiwan, Kabupaten Madiun, Jumat (13/12/2019). [Abdul Jalil/Madiunpos.com]

SuaraJatim.id - Mesi Farel Bramasta, bayi yang lahir tanpa anus, di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, kondisinya sudah mengkhawatirkan. Orang tua bayi berusia empat bulan itu kebingungan mencari biaya untuk pengobatannya.

Di lain sisi, RSUD Dr Soetomo Surabaya juga belum memberikan jadwal pasti kapan Mesi menjalani operasi pembuatan anus. Padahal, sudah hampir tiga bulan Mesi menunggu untuk mendapatkan penanganan medis.

Saat ibunda Mesi, Indria Fitri, kebingungan para tetangga di lingkungan RT 010/RW 004, Desa Kwangsen, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, ikut membantu dan meringankan beban mereka.

Selama ini Fitri bersama suaminya bermukim di Timika, Papua. Sejak kedatangannya di Madiun, awal pekan lalu, Fitri dan Mesi tinggal di rumah orang tua Fitri.

Baca Juga: Bayi Tanpa Anus Kembali BAB Pakai Kantong Kolostomi

Para tetangga mendatanginya dan menawarkan bantuan kepada keluarga malang itu. Saat tiba di Madiun, Fitri mengaku tidak memiliki uang untuk membeli makanan dan susu buat anaknya yang punya masalah kesehatan itu.

Akhirnya para tetangga berembuk dan memberikan bantuan kepada Fitri. Tetangga juga mengunggah foto beserta cerita soal Mesi itu ke media sosial. Informasi itu tersebar luas.

Salah satu tetangga Fitri, Sulis Widayati, mengatakan kondisi Mesi saat tiba di Madiun sangat mengkhawatirkan. Badannya kurus. Para tetangga mengaku tidak tega membiarkan bayi tanpa anus itu menderita.

Para tetangga membantu sesuai kemampuan. "Alhamdulillah, saat ini donasi yang disampaikan langsung selalu ada setiap hari," kata dia saat dihubungi Madiunpos.com—jaringan Suara.com, Minggu (15/12/2019).

Sulis menuturkan, bantuan yang diberikan tersebut digunakan untuk membeli susu, popok, dan kebutuhan lainnya.

Baca Juga: Saluran Pembuangan Tersumbat, Bayi Tanpa Anus Kembali Dirawat

Untuk saat ini, kata dia, belum ada perhatian dari pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten.

Load More