SuaraJatim.id - Meski berhasil menyabet juara umum pada World Robotic For Peace di Malaysia, namun siswa SMP Mambaus Sholihin batal ikut lomba di Singapura. Pembatalan tersebut terpaksa dilakukan menyusul Wabah Virus Corona di negara tersebut.
"Banyak negara (peserta) yang di Singapura mundur, jadi kami ikut mundur, bukan menghindari akhirnya kami fokus di Malaysia," kata Pembina Pelajar SMP Mambaus Sholihin Yasroni Indralogi pada Selasa (11/2/20).
Ketika berangkat ke Malaysia, Yasroni mengaku tak ada pesawat yang langsung mendarat di Johor Baru. Saat itu hanya ada maskapai tujuan Jakarta-Singapura.
"Awalnya kami berangkatnya lewat Juanda menuju Johor Baru. Kemudian di situ lima kali maskapai kami di-cancel. Akhirnya, pesawatnya harus dari Jakarta. Setelah ketemu bupati, lalu kami pergi ke Jakarta," kata dia.
Baca Juga: Teknologi Robotik Ini Bisa Turunkan Angka Kematian Serangan Jantung, Keren!
Yasroni menjelaskan di Singapura proses pemeriksaan kesehatan dilakukan sebanyak dua kali sebelum terbang ke Malaysia. Bahkan salah satu pelajar SMP Mambaus Sholihin nyaris dilarang berangkat ke Malaysia karena suhu tubuh yang meningkat.
"Kami di sana (Singapura) dicegat dan dicek kesehatannya. Salah satu dari temen kami sempat ditolak karena suhu tubuhnya panas. Kemudian, kami sampaikan kalau dari Indonesia dan sakitnya sakit biasa. Akhirnya, kami lolos dari Singapura," katanya.
Berbeda dengan Singapura, cek kesehatan di Malaysia cenderung longgar. Bahkan, tidak ada cek kesehatan ketika rombongan Yasroni tiba di Malaysia. Bahkan, tak terlihat ada warga yang memakai masker.
"Yang paling ketat di Singapura," ujarnya.
Di Malaysia, pelajar SMP Mambaus Sholihin berhasil meraih juara umum usai menjadi juara di tiga kategori dan dua kali runner up dari tujuh jenis lomba di tingkat SMP. Mereka juga berhak atas piala, medali dan uang tunai total 21 ribu ringgit Malaysia.
Baca Juga: Aksi Siswa-siswi Madrasah Ikuti Kompetisi Robotik
Ketika kembali ke tanah air, rombongan juga sempat menemui kendala. Maskapai Garuda Indonesia yang ditumpangi Yasroni dan rombongan sempat dua kali dibatalkan ketika bertolak dari Kuala Lumpur menuju Indonesia.
"Pesawat kami awalnya Garuda akhirnya diganti Air Asia. Di Indonesia ada pemeriksaan satu kali di Bandara (Sukarno-Hatta) dan oleh Dinas Kesehatan tadi pagi," katanya.
Setelah diperiksa oleh Pemkab Blitar di RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, Yasroni dan anak didiknya diminta untuk istirahat di rumah selama 14 hari sambil terus diawasi.
"Intinya masih dalam masa inkubasi, karena masa inkubasi virusnya selama 14 hari. (Selama) 14 hari ini mereka masih dalam pengawasan dan tentu saja jangan sampai terjadi infeksi. Kita amati sampai lebih dari 14 hari," kata Direktur RSUD Ngudi Waluyo Kabupaten Blitar Woro Endah Utami.
Secara umum, kondisi Yasroni dan anak didiknya tak perlu dikhawatirkan. Mulai dari saluran pernapasan atas, paru-paru dan suhu tubuh dalam keadaan normal.
"Hari ini pemeriksaan saluran nafas atas sampai parunya. Kondisi suhu. Semua aman. Semua sehat," katanya.
Kontributor : Farian
Berita Terkait
-
Teknologi Bedah Robotik Dapat Bantu Penyembuhan Lebih Efisien, Tapi Keterbatasan Jumlah SDM Jadi Hambatan
-
Inovasi Turbo Wash untuk Layanan Cuci Mobil Kekinian
-
Belum Tembus Rp 1 M, Sudah Bisa Bikin Bisnis Cuci Mobil Robotik
-
Turbowash, Solusi Efisien Cuci Mobil Robotik Canggih Lantatur
-
Para Arkeolog Berburu Pemukiman Kuno yang Tersembunyi di Tepi Sungai Brantas
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Dua Gudang Penyimpanan Bahan Baku Sandal Milik Pabrik Sepatu Legendaris di Surabaya Ludes Terbakar
-
Pemprov Jatim Didesak Ikuti Jabar Tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Kiai Asep Pasang Badan
-
Tembok Roboh di Area Pasar Kupang Gunung Surabaya, 1 Orang Tewas
-
Kartini Modern dan Peran KUR BRI Dalam Mendukung Suryani Sebagai Pejuang Ekonomi
-
Kondisi Muhammad Hidayat, Siap Tampil Saat Persebaya Lawan Persija Jakarta?