Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 29 Februari 2020 | 16:45 WIB
Puing rumah Rosmala yang dibakar suaminya di Jalan Puncang III No 99, Gubeng Kota Surabaya. [Suara.com/Arry Saputra]

SuaraJatim.id - Suami Rosmala, Rahmad nekat membakar tempat tinggalnya sendiri yang tengah ditiduri oleh istri dan kedua anaknya. Beruntung, ketika membakar, tiga orang yang ada di dalam rumah sudah pergi menyelamatkan diri.

Rosmala mengungkapkan alasan suaminya Rahmad membakar rumahnya sendiri lantaran ingin rujuk kembali tak dikabulkan. Selama ini, keduanya tengah menjalani sidang perceraian yang sedang berjalan selama dua bulan.

"Saya sebenarnya sudah ngurus surat cerai, kebetulan tanggal 12 Februari kemarin sudah putusan. Dia kemudian enggak terima maunya minta rujuk, lah saya kan nggak mau. Dia memang saat sidang-sidang kemarin enggak terima kalau cerai," ungkap Rosmala saat ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (29/2/2020).

Selama dua bulan menjalani sidang, Rosmala dan Rahmad sudah pisah ranjang. Rosmala tinggal bersama kedua anaknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP di rumah peninggalan orang tuanya. Sementara suaminya tinggal di rumahnya sendiri yang ada di Jalan Juwingan.

Baca Juga: Gegara Hoaks, Antar Saudara Baku Hantam Hingga Akibatkan Rumah Rusak

"Saya sudah nikah selama 15 tahun dan enggak tahan sama sikap dan sifatnya yang kasar dengan saya setiap hari. Akhirnya saya minta cerai itu kemudian dia enggak terima dan melakukan pembakaran rumah sendiri," kata dia.

Rosmala mengatakan, setiap hari mendapat teror dari suaminya. Setiap tengah malam rumah yang ditinggali bersama kedua anaknya tersebut digedor-gedor. Diketahui suami istri ini sudah lama pisah ranjang.

"Setiap hari saya kayak diteror-teror terus, jam satu (pagi) ketok-ketok pintu, jam dua ketok-ketok jendela. Saya gak nyaman seperti diganggu," ujarnya.

Yang lebih membuat Rosmala tak tahan dengan suaminya karena Rahmad tak bekerja. Ia selalu bergantung pada istrinya yang bekerja serabutan. Setiap upah yang diperoleh oleh Rosmala selalu diminta oleh Rahmad. Uang tersebut pun dibuatnya bermain judi dan mabuk-mabukan.

"Bapak enggak kerja sama sekali, saya yang kerja. Dia tidak menafkahi. Pernah dulu sempat jualan nasi tapi hasilnya dibuat judi terus dibuat mabuk-mabukan. Dua hari kemudian enggak jualan, saya cari utang lagi buat modal dihabiskan lagi, gitu terus setiap hari," ungkapnya.

Baca Juga: Detik-detik Suami Bakar Rumah karena Berkelahi dengan Istri di Surabaya

Bahkan, selama 15 tahun, Rosmala mendapatkan KDRT oleh suaminya. Tetangganya pun sudah banyak yang mengetahui hal ini dan hanya bisa membantu untuk terus bertindak sabar.

"Sering mukul, semua orang juga sudah tahu. Tetangga saya juga tahu, gak ada yang berani karena suami saya sikapnya kasar seperti itu. Dulu sampai item-item (lebam-lebam) badan saya.

Hingga suatu waktu, Rosmala sudah tak tahan dengan suaminya dan akhirnya memutuskan untuk menggugat cerai Rahmad. Rahmad yang tak terima pun ingin kembali rujuk dan emosi. Emosi tersebut mengakibatkan rumahnya sendiri dibakar hingga tak tersisa.

"Cuma kalau dulu masih mikir, anak masih kecil-kecil mungkin bisa berubah. Tapi sekarang sudah mentok saya sampai rumah saya dibakar itu," jelasnya.

Rosmala mengaku telah melaporkan kejadian ini ke pihak polisi setempat. Hingga kini, Rahmad belum juga ditemukan oleh kepolisian. Setelah membakar rumahnya sampai tak tersisa ia kabur entah kemana.

"Sudah saya laporkan mas, kemarin juga sudah di cari ke rumahnya yang ada di Jalan Juwingan tapi belum ketemu. Mungkin dia ada di Porong atau Kediri. Keduanya itu rumah neneknya," jelasnya.

Sebelumnya, Rahmad dan Rosmala sempat bertengkar hingga Rahmad nekat mebakar rumahnya di Gubeng, Kota Surabaya. Kepala Bidang Operasional Dinas Kebakaran Kota Surabaya Bambang Vistadi menjelaskan, kebakaran yang terjadi Sabtu dini hari.

“Suami bertengkar dengan istri. Kemudian suami membakar rumahnya dan langsung lari begitu saja,” jelasnya, Sabtu (29/2/2020).

Lebih lanjut Bambang Vistadi menjelaskan, kebakaran tersebut terjadi di Jalan Puncang III No 99, Gubeng. Sebuah rumah berukuran 8×12 meter ini membuat petugas harus kerja ekstra. Sebab tak semua unit kendaraan bisa masuk gang karena gapura hanya setinggi 2,5 meter. Walhasil, hanya kendaraan unit kecil dan tim orong-orong terjun memadamkan api.

Kontributor : Arry Saputra

Load More