Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 19 April 2020 | 16:16 WIB
Sejumlah pekerja pabrik berjalan di luar area pabrik saat jam istirahat di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (7/4/2020). Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, dampak dari wabah virus COVID-19. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/hp.

Tim medis mengambil sampel tes swab pada 9 April 2020, saat kondisinya memburuk. Hasil tes swab keluar 18 April 2020, dan dinyatakan positif COVID-19.

Namun, kondisi pasien saat ini berangsur-angsur membaik. Jika kondisinya sudah bagus atau sembuh ada dua alternatif tindakan selanjutnya. Dia dapat dipulangkan ke rumahnya dengan karantina mandiri atau dibawa ke RS Darurat COVID-19 Rusunawa untuk dikarantina.

Kepala Dinkes Boyolali dokter Ratri S Lina mengatakan khusus untuk penanganan dan perawatan khusus pasien COVID-19 di Boyolali dilakukan di RS Darurat Rusunawa Mojosongo dan RSUD Pandan Arang.

Menurut Ratri, di Boyolali memang sengaja dikumpulkan untuk pasien COVID-19 tersebut di dua tempat tersebut. Jika tidak mampu melayani di RSD COVID-19 Rusunawa, pasien akan dibuatkan rujukan ke RSUD Pandan Arang Boyolali, ruang Brotowali.

Baca Juga: Bikin Baper, Gading Marten Unggah Video Gisel dan Gempi

"Ruang Brotowali RSUD Pandan Arang memang sudah disiapkan khusus alurnya terpisah dengan pasien-pasien yang lain. Sehingga, dengan pemisahan itu, tidak ada kontak antara pasien COVID-19, dengan pelayanan kesehatan lainnya. Kami berharap dengan dikumpulkan penanganan pasien COVID-19 di dua tempat itu, persebaran penyakit ini, semakin diminimalkan karena kontaknya semakin dipersempit," katanya. (Antara)

Load More