Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 24 April 2020 | 12:50 WIB
Forum Kampung Bahasa (FKB) selaku pemegang paten resmi Kampung Inggris Pare mendirikan dapur umum di salah satu asrama. (Dok ist)

SuaraJatim.id - Sekitar 200 pelajar masih bertahan di Kampung Inggris Pare Kabupaten Kediri di tengah pandemi wabah virus corona. Forum kampung bahasa bekerja sama dengan komunitas perjal, asset, dan populis. Membuat dapur umum untuk membantu pelajar yang masih bertahan di Kampung Inggris.

Sampai saat ini belum ada warung makan yang menjajakan dagangannya karena pembatasan virus corona di wilayah itu.

Untuk membantu ratusan pelajar ini, Forum Kampung Bahasa (FKB) selaku pemegang paten resmi Kampung Inggris Pare mendirikan dapur umum di salah satu asrama. Mereka menyediakan menu buka dan sahur.

Menu buka dan sahur tersebut didistribusikan secara cuma-cuma ke setiap pelajar tersebut. Petugas FKB akan mendatangi indekos masing-masing pelajar saban sore jelang berbuka puasa dan dini hari saat sahur.

Baca Juga: Berada di Asrama PBSI, Shesar Kangen Puasa di Rumah

Forum Kampung Bahasa (FKB) selaku pemegang paten resmi Kampung Inggris Pare mendirikan dapur umum di salah satu asrama. (Dok ist)

"(Sebagian) pemilik lembaga kan ada yang di luar kota, sudah pulang, (kalau) ada apa-apa kan nggak ada yang ngurusi," jelas Ketua FKB, Adi, saat dihubungi suara.com, Jumat (24/4/2020).

"Ya akhirnya kami ini di forum, bagaimanapun mereka kan juga... Lembaga kan anggota forum, kita mengramuti itu (menghidupi para pelajar). Kita bagikan nasi bungkus buat buka dan sahur," lanjutnya.

Kini sekitar 200 pelajar tersebut masih bertahan di Desa Tulungrejo dan Palem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Untuk sementara FKB memanfaatkan donasi dan kas forum untuk mengoperasionalkan dapur umum.

Adapun sekitar 200 pelajar tersebut mayoritas berasal dari luar Jawa. Karena dananya pas-pasan, akhirnya mereka memutuskan bertahan di Desa Tulungrejo dan Palem yang menjadi basis Kampung Inggris Pare.

Forum Kampung Bahasa (FKB) selaku pemegang paten resmi Kampung Inggris Pare mendirikan dapur umum di salah satu asrama. (Dok ist)

"Kondisi orang tuanya (para pelajar) juga nggak ada uang, bagaimana lagi, akhirnya mereka bertahan di sini," tuturnya.

Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Pasien 03 Ratri Anindya Sumbangkan Plasma Darahnya

FKB mulai mendistribusikan menu sahur mulai dini hari tadi. Namun, kata Adi, logistik yang dimiliki FKB terbatas. Untuk itu pihaknya mengharapkan uluran tangan agar operasional dapur umum Kampung Inggris tetap berlanjut.

"Kami membuka open donasi fresh money, masker, hand sanitizer dan sembako. Donasi bisa dikirim ke rekening BRI 0555 0100 0852 563 a/n Forum Kampung Bahasa atau konfirmasi ke nomor 0882 1781 5521," tutupnya.

Lockdown

Menyikapi penyebaran COVID-19, berbagai tempat wisata mulai menutup kawasannya untuk pengunjung baru. Salah satu tempat wisata yang berhenti menerima pendatang adalah Kampung Inggris Pare, kampung wisata belajar bahasa Inggris yang terletak di Kediri, Jawa Timur.

Selama 40 tahun sejak didirikan, ini adalah kali pertama Kampung Inggris menghentikan penerimaan pelajar dari luar. Keputusan ini diambil pengurus Forum Kampung Bahasa (FKB) per 26 Maret 2020, setelah munculnya kasus confirm positif COVID-19 di Pare.

Berdasarkan rilis dari Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kediri, per 29 Maret 2020 terdapat 5 kasus confirm positif, 1 meninggal, 2 sembuh, 5 PDP, 107 ODP, dan 2441 ODR.

Forum Kampung Bahasa (FKB) selaku pemegang paten resmi Kampung Inggris Pare mendirikan dapur umum di salah satu asrama. (Dok ist)

Menyikapi surat edaran yang dikeluarkan pengurus FKB Kampung Inggris, sejumlah lembaga kursus mulai memulangkan pelajar ke daerah masing-masing.

Kebijakan ini diambil untuk menjaga pelajar di Kampung Inggris dari risiko penularan. Dikarenakan dari 26 kecamatan yang ada di Kabupaten Kediri, hanya kecamatan Pare yang masuk dalam red zone (zona merah).

Frandy Taqwa Subachtiar, salah satu pemilik lembaga kursus di Kampung Inggris, menyampaikan rasa prihatinnya terkait penularan COVID-19 yang sangat masif.

“Semoga wabah COVID-19 ini segera bisa diatasi di Indonesia, supaya semua orang bisa berkegiatan normal lagi. Kasihan para pelajar kami yang harus terpaksa dipulangkan.”

“LC hari ini saja sudah mengantar pulang 500 pelajar ke daerah masing-masing, belum di lembaga-lembaga lainnya, mudah-mudahan mereka sampai di rumah dalam keadaan aman.” lanjutnya.

27 Maret kemarin, pemerintah Pare bersama Polres Kediri melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh area Pare, terutama Kampung Inggris. Kegiatan ini dilakukan untuk mensterilkan area Pare dari virus corona.

Pemerintah dan PMI Kabupaten Kediri juga memberikan imbauan keliling pada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan diri dan tetap melakukan social distancing. imbauan yang diberikan meliputi rajin cuci tangan dengan air dan sabun minimal 20 detik, mengganti pakaian setelah beraktivitas di luar, dan menghindari keramaian.

Jika ada yang mengalami demam tinggi, batuk kering, dan sesak napas, pemerintah mengimbau masyarakat mendatangi RSUD Pare, salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 yang ditetapkan Dinas Kesehatan pusat.

Terkait dengan penerimaan pelajar baru di Kampung Inggris, lembaga-lembaga kursus di Pare sepakat menghentikan penerimaan pelajar hingga waktu yang belum ditentukan. Akan tetapi penerimaan pelajar baru akan langsung dibuka saat penularan virus corona mulai terkendali.

Kontributor : Usman Hadi

Load More