Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 28 April 2020 | 18:41 WIB
PLT Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, saat berada di Surabaya. [Suara.com/Dimas Angga P]

"Kalau sudah positif walaupun dari rapid test, keluarganya statusnya ya jelas jadi PDP sudah otomatis. Tetap ya, melakukan isolasi 14 hari meskipun rapid testnya negatif. Buat pencegahan kan itu," ujarnya.

Selain itu, tracing dan rapid test akan segera dilakukan terhadap orang-orang yang menjalin kontak langsung atau berinteraksi dengan sang pasien tersebut.

OPD lainnya yang ada di BKD juga segera direncanakan untuk melakukan rapid test ke semua pegawai. Cak Nur menyebut sudah menyiapkan 42 ruang observasi apabila ada yang rapid testnya reaktif.

"Kita sterilkan aja, kita tracing yang ketemu ama dia saja OPD-OPD akan di rapid test. Nanti ruang observasi ada di BKD ada 42 di asrama itu. Kalau sudah ada orangnya yang dimasukkan disitu ya sudah ada (positif)," tandasnya.

Baca Juga: PSBB Surabaya, Banyak Pengendara yang 'Menyamar' Supaya Bisa Masuk Kota

Kontributor : Arry Saputra

Load More