SuaraJatim.id - Kantor Kecamatan Magersari, Mojokerto, Jawa Timur, disebu warga yang ingin mencairkan bantuan sosial (bansos) tunai dari Provinsi Jatim sebesar Rp 200 ribu per kepala keluarga. Warga yang ingin mendapat bantuan tunai itu sampai mengabaikan imbauan pemerintah terkait pentingnya jaga jarak untuk mencegah penularan virus corona covid-19.
Seperti diberitakan Beritajatim.com - jaringan Suara.com, kerumuman tersebut terlihat sejak Kamis (21/5/2020) pagi, atau menyusul dari warga enam kelurahan di Kecamatan Magersari diberikan jadwal masing-masing. Yakni mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.
Setiap kelurahan diberikan waktu selama dua jam untuk melakukan pencairan Bansos Tunai Provinsi Jawa Timur.
Di Kecamatan Magersari sendiri ada sebanyak 1.946 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di enam kelurahan. Sementara di Kecamatan Prajurit Kulon ada sebanyak 1.450 KPM dan Kecamatan Kranggan sebanyak 1.604 KPM dengan total di tiga kecamatan di Kota Mojokerto sebanyak 5.000 KPM.
Baca Juga: Tak Cuma Hina Petugas Medis, Pemuda Ini Juga Nantang Disuntik Virus Corona
Tampak TNI/Polri berjaga di pintu gerbang masuk kantor Kecamatan Magersari. Sesuai jadwal masing-masing kelurahan, petugas meminta masuk warga ke dalam aula kantor Kecamatan Magersari. Dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli dan surat pemberitahuan terkait pencairan, warga bisa mencairkan anggaran sebesar Rp 200 ribu tersebut.
Salah satu KPM, Samiati (58) mengatakan, ia sudah mengantre sejak pukul 13.00 WIB dan baru bisa mencaikan bansos tunai dari Provinsi Jawa Timur sekira pukul 15.00 WIB.
“Mencairkan bantuan Covid sebesar Rp 200 ribu. Uangnya untuk belanja keperluan sehari-hari," ungkapnya.
Samiati mengakui dirinya sempat khawatir jika tertular virus corona karena berdesak-desakan dengan warga lain yang ingin mendapatkan bantuan.
"Iya takut,” kata dia.
Baca Juga: Terapi Hormon Bisa Buat Wanita Kebal Virus Corona Covid-19, Ini Kata Ahli!
Hal yang sama diungkap warga lainnya, Tri (40). Meski sudah menggunakan masker namun karena ia membawa balita, ia takut berkerumun dengan warga sekitar.
Berita Terkait
-
Penampakan Bansos Gibran dan Anies Dibandingkan, Warganet: Curi Start Kampanye vs Real Bantu
-
Kabar Gembira, Kenaikan PPN 12 Persen Berpotensi Diundur Pelaksanaannya
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Didukung Prabowo, RK Sesumbar Warga Jakarta Bisa Dapat Bansos Dobel Jika Pilih Dirinya
-
Sempat Bilang Lanjut, Begini Respons Mensos Gus Ipul Dengar Mendagri Bakal Tunda Penyaluran Bansos Selama Pilkada
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
PDIP Jatim Klaim Kemenangan di 21 Pilkada, Ini Daftarnya
-
Hujan Ekstrem di Surabaya: Mobil Terseret Hingga Masuk Sungai
-
4 Surat Pendek yang Bisa Diamalkan Usai Sholat Fardu
-
Tim Lukman-Fauzan Lapor Bawaslu Bangkalan: Saksi Diintimidasi, Diduga Suara di 7 Desa Bergeser
-
Pilkada Situbondo: Petahana Ucapkan Selamat, Akui Kekalahan?