Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 20 Juni 2020 | 10:11 WIB
Sejumlah warga berada di lokasi bentrokan dengan para pesilat di Desa Suguhwaras, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. (Ist)

SuaraJatim.id - Ratusan pesilat dan warga bentrok di Desa Sugihwaras, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Akibatnya sejumlah rumah rusak.

Dikutip dari Solo Pos—jaringan Suara.com—bentrokan ini mengakibatkan beberapa rumah rusak di bagian genteng dan kaca jendela.

Bahkan, ada beberapa orang yang terluka dalam kericuhan ini.

Petugas dari kepolisian dan TNI yang mengamankan wilayah tersebut sempat kewalahan menghadapi kericuhan.

Baca Juga: Kecelakaan Balapan Handbike, Eks Pebalap F1 Alex Zanardi Cedera Parah

Beberapa saat kemudian, petugas berhasil mengendalikan kericuhan setelah mendorong massa ke arah timur.

Ratusan pesilat ini diduga datang ke Madiun untuk menyaksikan sidang sengketa Yayasan Setia Hati Terate yang digelar PN Kota Madiun, Kamis (18/6/2020).

Bentrokan pesilat dan warga ini pun terekam dalam video dan tersebar di sosial media dan aplikasi perpesanan WhatsApp. Dalam video tersebut terlihat ada oknum yang saling melempar batu.

Kapolres Madiun Kota, AKBP Raden Bobby Aria Prakasa, mengatakan memang ada ribuan pesilat PSHT yang datang ke Madiun untuk mengikuti putusan kasus sengketa Yayasan Setia Hati Terate di PN Kota Madiun.

Namun ribuan pesilat ini dihalau petugas karena sebelumnya sudah ada peraturan tidak boleh ada pengerahan massa selama persidangan.

Baca Juga: Setelah Bentrok, China Akhirnya Lepaskan 10 Tentara India

"Mereka yang ingin masuk Kota Madiun kami halau putar ke ruas ring road Kota Madiun. Jadi pelaksanaan sidang pembacaan putusan berjalan aman tanpa kehadiran para pendekar di Pengadilan Negeri Kota Madiun," ujarnya.

Bobby menyampaikan setiap konvoi kendaraan pesilat yang akan mendatangi lokasi sidang langsung langsung diminta pulang ke rumah masing-masing.

Load More