Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 23 Juni 2020 | 11:51 WIB
Ilustrasi sungai kotor. (Antara)

SuaraJatim.id - Desa tak sepenuhnya sejuk, segar dan wangi rerumputan. Di sebuah desa di Pasuruan, Jawa Timur justru jadi lautan sampah.

Pemandangan jijik itu terlihat di sungai yang berada di Desa Tambak Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Sungai yang menuju ke laut itu dipenuhi sampah.

Pantauan di lokasi, sungai selebar 8 meter ini dipenuhi sampah domestik. Plastik, kayu, peralatan rumah tangga hingga kotoran sapi bercampur menjadi satu.

Selain merusak pemandangan juga menimbulkan bau busuk.

Baca Juga: Penampakan Banjir Bak Lautan Sampah di Pulo Gadung yang Menjijikkan

Nur Kholis, anggota karang taruna Kecamatan Lekok, mengatakan sampah tersebut berasal dari 5 desa yang berada di sepanjang aliran sungai yakni Desa Tambak Lekok, Branang, Tampung, Jatirejo dan Balonganyar.

“Ada televisi, kasur, botol plastik dan segala macam bercampur jadi satu. Kalau dari Balonganyar itu kotoran sapi,” kata Nur Kholis, Senin (22/6/2020) kemarin.

Nur Kholis mengatakan banjir sampah di sungai tersebut sudah berlangsung puluhan tahun. Namun tidak ada upaya dari pemerintah untuk mengatasinya.

“Sudah sejak dulu seperti ini. Tidak ada tindakan apapun,” ungkapnya.

Kholis menjelaskan, kondisi tersebut salah satunya disebabkan tidak adanya tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di wilayah Lekok. Membuang sampah ke sungai seakan menjadi kebiasaan yang tidak dianggap salah.

Baca Juga: Bertahan Hidup di Lautan Sampah Kampung Bengek

“Ini karena tidak ada TPA. Warga langsung membuang sampah rumah tangga ke sungai. Banyak yang bilang, bingung mau buang ke mana,” ungkapnya.

Dengan kondisi itu sungai yang seharusnya bisa dimanfatakan untuk menunjang kehidupan, kehilangan fungsi. Sungai berubah menjadi tempat pembuangan akhir sampah.

Load More