
SuaraJatim.id - Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur mulai ekskavasi di situs kuno Kerajaan Kadiri. Situs itu diduga merupakan tempat petirtaan kuno di Desa Brumbung, Kabupaten Kediri.
Kepala Tim Ekskavasi dari BPCB Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho menjelaskan dengan bantuan tenaga lokal, tim yang terdiri atas enam orang menurut rencana melakukan ekskavasi hingga 17 Juli 2020. Ekskavasi dilakukan di lahan milik warga di Dusun Kebonagung, Desa Brumbung.
Di situs tersebut ada struktur berbentuk persegi empat seluas 5,2 meter persegi dengan panel dan relief khas pada bagian dalam yang kemungkinan merupakan petirtaan kuno.
Tanah di bagian luar dan dalam struktur tersebut berbeda. Tanah di bagian luar struktur bertekstur kasar, sedangkan tanah di bagian dalamnya bertekstur halus.
Baca Juga: Lagi, Warga Temukan Struktur yang Diduga Peninggalan Era Sebelum Majapahit
Wicaksono mengatakan bahwa tim belum bisa memastikan struktur itu berasal dari era apa.
Berdasarkan temuan arkeologi sebelumnya di kawasan tersebut, Prasasti Geneng I pada masa Kerajaan Kadiri dipimpin Raja Brameswara dan Prasasti Geneng II pada Masa Tribhuana Tungga Dewi, menurut dia, struktur bata di Desa Brumbung tersebut kemungkinan merupakan peninggalan Kerajaan Kadiri pada abad ke-11 hingga era Majapahit pada abad ke-14.
Struktur bata di Desa Brumbung tersebut diduga merupakan bagian dari bangunan utama berupa candi yang berada di selatannya seperti Candi Penataran dan Candi Tikus.
"Dalam konsep, percandian memiliki keunikan masing-masing. Tidak ada candi di Indonesia yang sama persis, baik ukuran, kemudian tata letak, maupun hias. Semua memiliki khas sendiri. Pun dengan tata letak, biasanya petirtaan berada di sisi selatan bangunan utama. Dalam skala besar Kota Raja Majapahit, petirtaan berada di selatan pusat kerajaan," Wicaksono menjelaskan.
Situs yang diduga petirtaan kuno tersebut ditemukan di lahan milik Mohammad Sulton di Dusun Kebonagung, Desa Brumbung, saat warga hendak menggali tanah untuk membuat kolam renang anak sebagai fasilitas pendukung wisata. (Antara)
Baca Juga: Lebih Tua Dari Majapahit, Jobong Sumur Ini Diduga dari Era Kerajaan Kadiri
Berita Terkait
Terpopuler
- Jangan Salah Pilih! Ini 3 Mobil Keluarga Bekas Rp50 Jutaan yang Paling Minim Perawatan
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 26 Juni: Klaim Golden Gloo Wall dan Diamond
- 5 Mobil Lawas Seharga Honda BeAT 2025: Cocok Untuk Pemula, Mesin Tak Gampang Rewel
- 5 Mobil Bekas Merek VW Termurah: Semiring Harga Avanza Bekas
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Desain Mewah Rp 80-100 Juta: Ada BMW dan Honda
Pilihan
-
Timnas Indonesia Awas Kebingungan! Malaysia Punya 5 Pemain Bernama Danish di Piala AFF U-23 2025
-
Kemenkeu Ungkap Prabowo Tebas 145 Peraturan Sektor Pertanian, Dampaknya Bikin Ngeri!
-
Penjual E-commerce Kena Pajak, Kemenkeu Minta Para Pelapak Tenang
-
Bukan Kanan Atau Kiri, Ini Jalan Ekonomi yang Diambil Prabowo
-
Dugaan Malpraktik Dokter Senior RSCM, Terancam Karier Tamat Hingga Penjara 5 Tahun
Terkini
-
Pansus DPRD Jatim Dorong Ketahanan Keluarga Jadi Prioritas Pembangunan Daerah
-
AgenBRILink dari BRI Turut Dorong Inklusi Keuangan Hingga Pelosok Negeri
-
5 Rekomendasi Gunung di Jawa Timur dengan View Sunrise dan Sunset Terbaik
-
Daripada Nunggu BSU yang Belum Jelas, Mending Klaim 5 Link Saldo DANA Kaget Ini!
-
Camilan UMKM Tembus Pasar Dunia Berkat Dukungan BRI dan Casa Grata