Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 18 Juli 2020 | 22:30 WIB
Pemeriksaan Corona di RRI Kota Surabaya. [Beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Hasil uji swab yang dilakukan 54 karyawan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Kota Surabaya dinyatakan negatif. Hasil tersebut sekaligus menampik asumsi, jika RRI Kota Surabaya bukan klaster baru penyebaran Covid-19.

Kepala Stasiun LPP RRI Surabaya Sumarlina mengemukakan, hasil swab yang kali ketiga ini menjadi pembuktian, lantaran pada swab pertama pada 26 Juni 2020 silam, yang dilakukan 130 karyawan, 54 dinyatakan positif. Kemudian pada swab kedua yang dilakukan pada 11 Juli 2020, semuanya negatif.

“Swab pertama inilah yang menjadi pangkal permasalahan, apalagi seluruh karyawan sudah melakukan swab kedua yang hasilnya negatif,” katanya melalui rilis yang diterima Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada, Sabtu (18/7/2020).

Sumarlina mengaku tidak tahu penyebab data atau hasil swab pertama. Namun, ia menyerahkan permasalahan ini kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.

Baca Juga: RRI Makassar Tidak Berhenti Siaran

Kemudian, karena ada perbedaan hasil antara swab satu dan kedua, akhirnya sebanyak 54 karyawan diswab ulang, karena berdasarkan hasil swab satu dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

“Alhamdulillah, kami mengucap syukur kepada Allah SWT. Kami telah menerima hasil swab ketiga, hasilnya seluruh karyawan negatif. Kami berterima kasih kepada Pemkot, Bu Risma, Dinkes Surabaya dan BNPB telah memfasilitasi kami. Ini semakin menguatkan kita karena hasil sebelumnya yakni swab kedua juga negatif.”

Dua hasil negatif yakni swab kedua dan ketiga ini, sekaligus mengkonfirmasi kebingungan data yang terjadi pada swab pertama, yang menyebut 54 pegawai RRI positif.

“Hasil swab ketiga ini kami harapkan bisa menjadi konfirmasi bahwa pegawai RRI Surabaya memang negatif Covid-19, seperti hasil swab kedua,” tukasnya.

Selain itu, dia juga berharap, hasil swab ketiga sekaligus menepis berita-berita mengagetkan sebelumnya, yang menyebut 54 pegawai RRI Surabaya positif Covid-19. Karena dampak pemberitaan pada pegawai RRI sangatlah besar.

Baca Juga: Tak Cuma Tutup di Surabaya, RRI Lockdown Kantor di Solo dan Makassar

“Karyawan saya itu hasil swab satu dan kedua negatif, tapi karena pemberitaan yang masif tentang 54 positif Covid-19, ia sampai diusir dari kos-kosannya. Belum lagi kecurigaan tetangga-tetangga. Jadi, media harus mencerahkan juga, jangan menjadi viral yang imbasnya sangat berdampak terhadap keluarga dan masyarakat sekitar,” terangnya.

Bagi RRI, kata Sumarlina, swab langkah baik. Hal itu sebagai bentuk transparansi. Hal ini sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo untuk mengambil tindakan secepatnya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia dengan meminta tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dan rapid test.

“Dengan demikian kita bisa sama-sama saling jaga, karena ini menjadi tantangan yang harus kita hadapi,” terang Sumarlina.

Meski begitu, RRI Surabaya tetap menutup kantornya hingga 14 hari ke depan sesuai protokol kesehatan. Penutupan dilakukan untuk menguatkan hasil negatif swab terakhir. Dia juga berharap, hasil swab ketiga bisa menjadi konfirmasi untuk seluruh masyarakat Indonesia, bahwa pegawai RRI Surabaya yang tetap melaksanakan operasional selama masa pandemi ini, negatif dari Covid-19.

Meski di-lockdown, siaran RRI Surabaya Pro1, Pro 2, dan Pro 4, full merelay dari siaran Pro 3 RRI yang konsen pada edukasi dan informasi Covid-19. Begitu juga dengan ChanalLima tetap siaran.

Load More