Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 31 Juli 2020 | 14:47 WIB
Pasien Covid-19 beserta tenaga kesehatan di Rumah Sakit Lapangan atau RS Darurat Covid-19 Jawa Timur mengikuti Salat Idul Adha 1441 H pada Jumat (31/7/2020) pagi. (ist)

SuaraJatim.id - Pasien Covid-19 beserta tenaga kesehatan di Rumah Sakit Lapangan atau RS Darurat Covid-19 Jawa Timur mengikuti Salat Idul Adha 1441 H pada Jumat (31/7/2020) pagi. Yang menjadi imam pada waktu salat tersebut ternyata pasien yang tengah dirawat di situ.

Kenapa ia bisa dijadikan imam, Konsultan Medis di RS Darurat Covid-19 Jatim, Dr Christrijogo menjelaskan awal mula bisa dilaksanakan sholat Idul Adha.

Sebetulnya sholat tersebut berlangsung atas permintaan para pasien.

"Jadi sebetulnya sholat Idul Adha tersebut inisiatif dari permintaan para pasien awalnya. Kemudian kami memfasilitasi membantu dan membahagiakan pasien," kata Chris saat dihubungi Suarajatim.id, Jumat (31/7/2020).

Baca Juga: Tetap Khusyuk, Warga Ngagel Tirto Surabaya Sholat Idul Adha di Depan Rumah

Kebetulan di RS Darurat ada pasien yang berasal dari Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo yakni Ustaz Sunarto WR.

"Nah yang jadi Imam Ustaz dari Gontor itu yang jadi pasien positif di rawat di RS Darurat. Di sini ada santrinya yang di rawat juga," lanjut Chris.

Setelah sepakat, pihak RS Darurat pun melaksanakan sholat Idul Adha dengan pembagian dua tempat yaitu zona merah dan hijau.

Ruangan yang akan dipakai untuk ibadah dibersihkan dibentuk shaf-shaf beralas terpal berwarna oranye.

"Kami punya wilayah dua tempat, yang konfirmasi positif di dalam tenda (zona merah). Tenaga medisnya maupun admin di dalam tenda juga terpisah(zona hijau). Di sana juga ada petugas medis yang tidak salat memakai hazmat mengawasi," jelas Chris.

Baca Juga: Pasien Corona RS Haji Surabaya Bunuh Diri, Lompat dari Lantai 6

"Kemudian kalau yang salat di luar yang steril yang tidak menular. Tapi menerapkan protokol kesehatan dengan cuci tangan pakai masker bawa sajadah sendiri," tambahnya.

Load More