Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 05 Agustus 2020 | 18:46 WIB
Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar (Suara.com/Farian).

SuaraJatim.id - Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar ditutup dua hari mulai Kamis (6/8/2020) besok untuk didesinfeksi menyusul satu staf terkonfirmasi positif virus corona.

Sebanyak 80 orang pegawai dirumahkan dan hanya menyisakan tiga orang untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).

"Kami sudah melapor ke pak Bupati tadi malam untuk kami istilahnya lokdon dulu kecuali untuk layanan SPM, kan itu dibelakang. Teman kami itu kan di Subbag umum jadi di depan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, dr. Kuspardani kepada Suarajatim.id, Rabu (5/8/2020).

80 pegawai dinkes akan kembali ngantor di Jalan Semeru Kota Blitar pada Senin (10/8/2020) mendatang. Untuk tiga orang yang tetap masuk akan berlokasi di ruangan paling belakang.

Baca Juga: Perempuan Bunuh Diri di RS Royal Prima Medan karena Stres Positif Corona

Mereka yang dirumahkan setelah menjalani swab, namun hasilnya masih belum keluar.

Menurut Kuspardani, pasien dari dinkes tersebut kini dirawat di rumah sakit rujukan. Kondisinya mengalami gejala batuk dan pilek.

Belum dari mana sumber penularannya meski staf di bagian umum tersebut punya riwayat perjalanan ke Pasuruan.

"Tanggal 20 Juli itu kan masuk. Besoknya sudah absen karena sakit. Saat itu teman kami ini perjalanan ke Pasuruan. Apakah itu penularan dari saya atau bagaimana masih kami pelajari," jelasnya.

Penutupan ini tak berarti seluruh aktivitas yang berkaitan dengan kinerja dihentikan. Hanya saja para pegawai tak diizinkan untuk beraktivitas di kantor Dinkes sebelum disterilisasi.

Baca Juga: Perekonomian Banten Babak Belur karena Pandemi Corona di Triwulan II 2020

Kuspardani mencontohkan, dirinya akan tetap menghadiri rapat dengan Bupati besok. Selain itu vidcon dengan Menteri Kesehatan juga akan tetap berlangsung hanya saja dilakukan di rumah masing-masing.

Gelombang penutupan instansi ini ternyata juga terjadi di Bagian Humas dan Protokol Pemkab Blitar setelah empat pegawainya terkonfirmasi COVID-19.

Hasil penelusuran Dinas Kesehatan, empat pegawai Pemkab Blitar tertular corona usai kontak erat dengan pasien pegawai Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Blitar.

Empat pasien Humas dan Protokol Pemkab Blitar telah menjalani karantina di LEC, Garum. Sedangkan penutupan kantor akan berlangsung selama empat belas hari.

Tak cukup di situ, rencananya seluruh pegawai yang ada di kantor Pemkab Blitar di Kanigoro ini akan dites swab.

Pasalnya dalam satu gedung itu terdapat saluran pendingaj udara yang saling terintegrasi.

Metode penelusurannya juga akan dipelajari. Dinas Kesehatan akan membagi tiap pegawai menjadi tiga jenis kontak. Yakni F1 yang kontak langsung dengan pasien, F2 yang kontak dengan F1, dan seterusnya.

"Tapi kalau nanti memungkinkan, karena disana kantor Pemkab, ACnya central bisa menyebar ke semua ruangan dengan viral load yang sama. Nah, ini bisa swab semua. Ya (swab) semua. Ini masih kita pelajari apakah swab semua atau swab beberapa orang sisanya rapid. Itu akan kita pelajari dan kita konsultasikan dengan pimpinan (Bupati Blitar)," jelasnya.

Kuspardani menambahkan, untuk sementara pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Humas dan Protokol akan dihandle oleh pejabat lama yang telah mutasi.

Salah satu kegiatan yang telah dihandle ialah Pagelaran Pisowanan Agung dalam rangka Hari Jadi Blitar ke 696.

"Saya berterima kasih sama kepala Dinas PU yang sementara turun pangkat jadi Kabag Humas. Tadi ada juga Lurah Nglegok. Dan semua MCnya tadi adalah mantan Humas semuanya," tuturnya.

Kuspardani masih menghitung lagi kapan waktu yang pas untuk merekomendasikan ruangan Humas dan Protokol kembali dibuka. Nantinya, Kantor Pemkab Blitar di Kanigoro akan disterilisasi termasuk ruangan Humas dan Protokol.

Kontributor : Farian

Load More