Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 17 Agustus 2020 | 12:09 WIB
Upacara Peringatan HUT RI ke-75 RI digelar di Hutan Tritik Nganjuk, Senin (17/8/2020). [Suara.com/Usman]

SuaraJatim.id - Upacara peringatan HUT RI ke-75 di tanah lapang sudah biasa. Namun bagaimana jika upacara tersebut dilangsungkan di tengah belantara hutan? Tentunya menjadi seuatu yang unik.

Hal itulah yang dilakukan puluhan warga Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk. Bersama Komunitas Pecinta Sejarah Nganjuk (Kota Sejuk), mereka bersama-sama menggelar upacara.

Karena berlangsung di tengah hutan, warga pun memanfaatkan satu pohon jati sebagai tiang bendera.

Seutas tali dikaitkan di salah satu cabang pohon jati yang berfungsi sebagai pengerek bendera.

Baca Juga: Kutip Pidato Bung Karno, Puan Bicara Bahaya Kolonialisme di Era Milenium

Pelaksanaan upacara di tengah hutan ini bermula dari aktivitas Kota Sejuk yang tengah berkegiatan di Hutan Tritik Nganjuk pas HUT RI ke-75.

"Sebenarnya (kami) akan melaksanakan ekskavasi. Terus berhubung sekarang tanggal 17 Agustus saat hari kemerdekaan, kita melakukan upacara di tengah hutan," ucap Ketua Kota Sejuk, Dyah Kenti pada Senin (17/8/2020).

Namun mereka tak menggelar upacara sendirian. Komunitas ini juga mengajak beberapa warga Desa Tritik yang kebetulan sedang beraktivitas di tengah hutan. Ajakan itu disambut positif oleh warga.

Sama seperti upacara detik-detik proklamasi pada umumnya, apel di tengah hutan ini juga berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB.

"Kita ingin mencontohkan kepada masyarakat umum, kalau di kondisi apapun, di tengah hutan pun pada tanggal 17 Agustus kita bisa memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia," tuturnya.

Baca Juga: Upacara HUT RI ke-75 di Jateng, Ganjar Pranowo Undang Veteran ke Podium

"Kenapa kita memakai tiangnya pohon di sini? Karena kita memanfaatkan alam juga. Jadi kita tanpa mendirikan tiang, kita sudah bisa melaksanakan upacara terus pengibaran bendera juga," lanjutnya.

Salah satu warga yang mengikuti upacara, Sarwo Edy (36) mengapresiasi yang dilakukan Kota Sejuk.

Meski di tengah hutan, mereka tetap menggelar upacara dan melibatkan warga.

"Senang banget (diajak upacara). Dalam artian masih banyak yang mau perduli dan mau memperhatikan kita yang ada di hutan ini seperti apa," ujar warga Desa Tritik ini.

"Bagi kita (HUT RI) satu momen untuk membangun, mengingat jasa pahlawan yang telah lalu. Mereka ingin kita untuk bisa maju, kita merdeka. Ya kita wujudkan cita-cita mereka," tuturnya.

Kontributor : Usman Hadi

Load More