Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 17 Agustus 2020 | 18:41 WIB
Para pasien positif corona di sana dikumpulkan di lapangan untuk upacara 17 Agustus. (BeritaJatim)

SuaraJatim.id - Ada yang berbeda di RS Lapangan Indrapura, Surabaya, Senin (17/8/2020) pagi. Para pasien positif corona di sana dikumpulkan di lapangan untuk upacara 17 Agustus.

Mereka dibariskan dengan jarak hampir 2 meter antara 1 pasien ke pasien lain. Penanggung jawab RS Lapangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) II Laksma TNI Dr IDG Nalendra mengatakan upacara virtual dilakukan sesuai dengan perintah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Pandam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah.

“Kami hanya mengikuti upacara secara virtual dari Jakarta yakni dengan mengikuti pengibaran bendera dan mengheningkan cipta. Hal itu sesuai perintah dari Gubernur Jatim dan Pangdam V/Brawijaya,” ujarnya.

Tujuan digelarnya upacara tersebut selain untuk menumbuhkan rasa nasionalisme pasien Covid-19, juga untuk menyampaikan apa yang telah dicapai RS Lapangan dalam hal penanggulangan Covid-19.

Baca Juga: Waduh, Teori Konspirasi dan Berita Palsu Bikin Covid-19 Makin Parah

“Tujuannya kami mau menyampaikan sesuatu yang luar biasa yang telah dicapai teman-teman di sini dalam hal penanggulangan Covid,” ujarnya.

RS Lapangan Indrapura yang berdiri sejak akhir Mei 2020 tersebut telah merawat sebanyak 1.555 pasien dimana 1.207 di antaranya dinyatakan sembuh.

Sementara 139 pasien masih dirawat.

“Angka kematian akibat Covid-19 di sini nol. RS Lapangan menyumbang delapan sampai 10 persen angka kesembuhan pasien Covid-19 di Jatim,” tuturnya seperti dilansir beritajatim.com.

Menurutnya, tingginya angka kesembuhan di RS Lapangan karen pihaknya menerapkan perawatan yang tidak terlalu lama untuk pasien.

Baca Juga: Semarang Punya Bioskop Drive In, Nonton Film di Lapangan dari Dalam Mobil

Rata-rata pasien Covid-19 dirawat antara tiga sampai 10 hari saja.

Rata-rata tiga sampai 10 hari pasien telah pulang. Selain itu tidak banyak obat-obatan yang dipakai, karena pelayanan pasien ditekankan pada peningkatan imunitas,” ujarnya.

Lebih lanjut, jumlah tenaga kesehatan yang memadai, kata Nalendra, merupakan faktor penting tingkat kesembuhan pasien di rumah sakit tersebut sangat tinggi.

“Di sini ada 24 dokter dan 74 perawat. Dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), TNI dan pemerintah provinsi. Untuk tenaga perawat ada bantuan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan TNI.

“Sementara untuk fasilitas ada sebanyak 192 tempat tidur. Hingga saat ini tenaga dokter sangat memadai. Rencana Akhir bulan akan ada penambahanan tenaga kesehatan,” ucapnya.

Load More