SuaraJatim.id - Kiai dan santri tentu sangat lekat dengan sejarah kemerdekaan, terutama dalam pertempuran 10 November di Surabaya. Ada banyak santri dan kiai terlibat dalam pertempuran ini, salah satunya Kiai Mansur.
Nama lengkap Kiai Manshur adalah Kiai Pucung bin Kiai Abu Manshur (Kiai Thoya). Beliau adalah putra ketujuh dari sembilan bersaudara. Dilansir dari halaqoh.net, beliau lahir sekitar tahun 1881-an, dan wafat di tahun 1964-an.
Kiai Mansur tinggal di Blitar. Makamnya pun berada di sana. Ternyata bambu runcing yang digunakan sebagai senjata utama santri laskar Hizbullah dan arek-arek Surabaya pada pertempuran 10 November itu didatangkan dari Blitar.
Konon, bambu runcing ini sebelumnya di asmak atau disepuh oleh Kiai Manshur warga Desa Kalipucung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.
"Bambu runcing itu pertama kali dibawa dari Kiai Subehi Paraan, Temanggung, Jawa Tengah," kata Komarul Huda, cucu kiai Mansur kepada TIMESIndonesia, jejaring suara.com, Kamis (22/10/2020).
Komarul menuturkan, bambu runcing sebelum dibawa ke Surabaya direndam di sebuah kolam. Tidak hanya itu, pemilik bambu runcing juga digembleng dengan puasa mutih dan puasa pati geni.
Kemudian Kiai Manshur memandikan pemilik bambu runcing di sebuah kolam yang terletak di belakang rumahnya.
"Beliau menggunakan Dalail Khoirot untuk mengasmak bambu runcing. Jadi seminggu sebelum meletus perang di Surabaya, santri dan arek arek Surabaya ke sini," ujarnya.
Menurutnya, Dalail Khoirot adalah bacaan sholawat nabi. Namun di bagian akhir disisipkan khidzib. Khidzib merupakan amalan untuk berserah diri kepada Alloh agar diberikan kekuatan dan kekebalan senjata.
Selain bambu runcing, Kiai Manshur juga mengasmak granggang (bambu berukuran satu meter) yang digunakan untuk serangan musuh.
Baca Juga: Raperda Pesantren Jawa Barat: Kiai Dapat Honor, Santri Dapat Dana BOS
"Jika tiga buah bambu granggang ditancapkan di tanah, maka musuh tidak bisa lihat atau bom pun akan lewat," katanya menegaskan.
Komarul mengemukakan, selain menjadi pengisi asmak senjata pejuang, Kiai Manshur juga mengajari pasukan dengan sejumlah teknik perang, dan keberanian serta semangat pantang menyerah para pejuang yang terlibat pertempuran 10 November di Surabaya.
"Bagaimanapun, perjuangan para santri yang tergabung dalam pasukan Hizbullah merupakan salah satu sejarah yang tidak dapat dipisahkan dengan sejarah kemerdekaan Indonesia, Apalagi Hari Santri Nasional," kata Komarul.
Berita Terkait
-
Raperda Pesantren Jawa Barat: Kiai Dapat Honor, Santri Dapat Dana BOS
-
Hari Santri, Maruf Ingin Pesantren Jadi Pusat Pemberdayaan Ekonomi Umat
-
Wow! Santri Ini Sukses Budidaya Jamur Crispy, Raup Rp6 Juta Per Bulan
-
Hari Santri, Kasus Covid-19 di Pondok Pesantren Provinsi Banten Meningkat
-
Hari Santri, Bima Arya Resmikan Jalan KH Tubagus Muhammad Falak
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Lebih dari 2 Dekade di Pasar Modal, Saham BBRI Telah Bertransformasi Berkelanjutan
-
Kronologi Pelajar SD Tulungagung Terpapar Jaringan Teroris Lewat Medsos, Kini Didampingi Intensif
-
Ribuan Batang Bibit Pisang Kepok Tanjung Ilegal Asal Ngawi Jatim Diamankan di Kalsel, Ini Masalahnya
-
Ratusan Orang Tertipu Arisan Bodong di Kediri, Kerugian Ditaksir Capai Rp 5 Miliar!
-
Kasus Korupsi DJKA Kemenhub Meluas, Kepala BTP Surabaya Diperiksa KPK