SuaraJatim.id - Terpilihnya Joe Biden yang berhasil menyingkirkan Donald Trump dari kursi Presiden Amerika Serikat mendapat respon dari berbagai negara.
Politisi dari berbagai belahan dunia pun turut mengucapkan kemenangan Biden yang dilalui dalam perhitungan suara nan sengit.
Meski begitu, kemenangan Biden dibayang-bayangi dengan ancaman Trump yang belum menerima kekalahannya.
Salah satunya mendapat sorotan dari Politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Dalam keterangannya, Eksan yang menjabat Wakil Ketua Bidang Agama dan Masyarakat Adat Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Jawa Timur (Jatim) menilai, Trump tak ubahnya anak bengal yang hanya mau menang sendiri.
“Padahal, di alam demokrasi, menang atau kalah itu adalah hal yang biasa,” katanya seperti dilansir Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada Minggu (8/11/2020).
Menurutnya, Trump membangkitkan ketidakpercayaan pada sistem pemilu AS dengan mencap ada kecurangan, setelah dirinya kalah dalam perhitungan suara sementara hasil pilpres.
“Manuver ini di luar tradisi adiluhur AS yang dianut beradab-abad lamanya. Calon yang kalah biasanya dengan jantan mengucapkan selamat kepada presiden terpilih. Ia pun mendukung transisi kekuasaan dengan aman dan damai demi menjaga integritas nasional AS,” katanya.
Dia khawatir, jika drama politik ini terus berlangsung, bakal menyeret AS ke ambang pintu ‘perang saudara’.
“Apalagi Trump dengan segala kelebihan dan kekurangannya, membangkitkan kembali diskursus teologi kekuasaan. Paula White Cain, penasehat spiritual Trump, pada Rabu malam, 4 November 2020, memimpin kebaktian untuk memanggil bala bantuan para malaikat dari Afrika dan Amerika Selatan,” katanya.
Baca Juga: Sejarah! Kamala Haris Bakal Jadi Wapres Wanita Pertama di Amerika
Cain membentuk konfederasi tersendiri untuk menghadapi konfederasi setan yang berusaha mencuri suara Trump dalam pemilu.
“Kebaktian ini ditujukan untuk kemenangan Trump menjadi presiden AS kembali,” kata Eksan.
Pun dia juga menyayangkan langkah-langkah Trump yang menggunakan cara-cara tak elok dalam mempertahankan kekuasaan.
“Jabatan setinggi apa pun, termasuk jabatan presiden sekalipun, kata Gus Dur, tak bisa menjadi alasan untuk menumpahkan darah manusia,” katanya.
“Kemanusiaan itu di atas segalanya. Namun nilai luhur rasionalitas dan humanitas tersebut sepertinya akan dikorbankan Trump demi melanggengkan kekuasaan, tanpa peduli apakah sikapnya akan menimbulkan kekacauan politik dan keamanan AS,” kecam Eksan.
Tak hanya itu, dia juga menyindir Trump yang disebutnya terkena sindrom Raja Louis XIV, pemimpin Kerajaan Prancis di abad pertengahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
Terkini
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak