SuaraJatim.id - Sebanyak 31 gempa susulan terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar) hingga Senin (18/01/2021) sore. Hal ini diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Rentetan gempa susulan ini termasuk yang bermagnitudo 5,9 dan 6,2 skala richter yang mengguncang Majene dan Mamuju pada Jumat (15/01/2021).
"Saya sampaikan bahwa sampai sore hari ini telah tercatat 31 kali gempa bumi, termasuk ini gempa bumi yang magnitudo 5,9 dan 6,2. Dan yang terakhir adalah 4,2 juga dirasakan di Mamuju sekitar jam siang tadi," kata Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG Rahmat Triyono dalam konferensi pers virtual BNPB dari Sulbar, seperti dikutip dari Antara.
Triyono menjelaskan, BMKG terus memonitor gempa bumi susulan yang masih terus terjadi di wilayah tersebut. Namun demikian, ia menyatakan kalau tren gempa susulan yang terjadi saat ini sudah tidak signifikan dan sangat jarang sekali.
Baca Juga: Update Gempa Sulbar Senin (18/1): 84 Meninggal Dunia, 18 Orang Selamat
Ia juga mengatakan jika gempa susulan di Sulbar berbeda dengan gempa susulan di Palu. Sebab, kata dia, percepatan pergerakan sesar gempa di Palu dengan yang di Mamuju juga sangat berbeda.
"Tingkat aktivitasnya juga sangat berbeda. Di Palu kurang lebih pergerakan sesarnya sekitar 35 milimeter (mm) per tahun. Sementara di sini mungkin sekitar 10-15 mm. Ini sangat jauh tingkat aktivitas pergeserannya dengan perbedaan yang ini. Tentunya dampak terkait dengan gempa-gempa susulan yang terjadi juga berbeda jauh," katanya.
Jika gempa susulan di Palu terjadi sampai ribuan kali dengan kekuatan rata-rata gempa susulan tersebut dapat dirasakan oleh warga, maka tidak demikian halnya dengan gempa susulan di Sulbar.
Gempa susulan di Sulbar tercatat hanya sekitar 31 kali, dengan sebagian besar kekuatan gempa-gempa tersebut tidak dirasakan oleh warga.
Namun demikian, meski gempa susulan yang masih terjadi tercatat sudah sangat jarang dan tidak signifikan, tetapi BMKG belum dapat menyimpulkan kapan gempa-gempa susulan itu akan berakhir.
Baca Juga: BMKG Catat Ada 31 Gempa di Sulbar Sejak 14 Januari, Masyarakat Jangan Panik
"Jadi kalau trennya masih tinggi, jumlah harinya akan semakin panjang. Itu artinya gempa susulannya akan panjang. Namun, ini kelihatan sekali dalam tabel kami ini. Pada tabel kami ini terlihat menurunnya sangat drastis, sehingga harapan kami ini tidak akan berlangsung lama," kata Rahmat.
Berita Terkait
-
Modal dan Jaringan Pemasaran Jadi Bagian Edukasi UMKM Sulbar
-
Dealer Kendaraan Sulbar Diajak Optimalkan Target Pajak Daerah: Ini Caranya
-
Ancaman UU Pornografi Buat PJ Gubernur Sulbar Gegara Pidato 'Burung'
-
Profil Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif, Dilaporkan Gegara Pidato Analogi 'Burung'
-
Miris! 48 Ribu Anak di Sulbar Dinyatakan Putus Sekolah
Tag
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Singgung Prabowo Subianto, Ini Respon Jokowi Soal Isu Matahari Kembar
-
Jamaah Haji Indonesia Jadi Panutan, Disebut Paling Tertib di Dunia
-
LG Batalkan Investasi Baterai EV di Indonesia Senilai Rp130 Triliun
-
Warga Pilih Beli Emas Batangan, Penjualan Emas Perhiasan Turun di Pekanbaru
-
Harga Emas Antam Nggak Pernah Bosen Naik, Hari Ini Tembus Rp1.980.000/Gram
Terkini
-
Dokter di Malang Diduga Cabuli Pasiennya, Polisi Turun Tangan
-
Gubernur Khofifah : Perempuan Harus Jadi Pilar Ketangguhan Bangsa di Tengah Krisis Global
-
Rizki Sadig Kembali Pimpin PAN Jawa Timur
-
Pemprov Jatim Siap Urus Penerbitan Ulang Ijazah Pekerja Ditahan, Gubernur Khofifah: Solusi Konkret
-
Penyelenggara Barati Cup International 2025 Buka Suara Perihal Kisruh Jadwal Pertandingan