Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 08 Maret 2021 | 13:28 WIB
2 Grand Finalis Bintang Suara: Imelda Mega Rosita dan Aurelya Ratamchia Dewanda baru tiba di kantor Suara.com, Jakarta, Senin (8/3/2021). [Alfian/Suara.com]

Perempuan bernama lengkap Aurelya Ratamchia Dewanda. Lahir di Kediri, Jawa Timur, 11 Desember 2003. Ayahnya seorang pekerja proyek, sementara ibunya mengurus keluarga.

Meskipun demikian, kedua orangtuanya itu mendukung karier sang putri yang jauh dari pekerjaan tersebut. "Aku dibolehin nyanyi sama mama dan papa. Kelas 4 SD sudah nyanyi di panggung," kata Aurel.

Kala itu ia belum dibayar. Baru saat kelas 2 SMP, Aurel menikmati hasil jerih payahnya. Perjalanan karier Aurel Dewanta tak selalu mulus. Ia pernah dipandang sebelah mata oleh seseorang hanya karena umurnya yang terbilang muda.

Saat tampil, Aurel rupanya dimiripkan dengan salah satu penyanyi, Tasya Rosmala. "Katanya suaraku dari cengkok dibilang mirip. Mukanya juga, makanya dipanggil Tasya," tuturnya.

Baca Juga: Mengenal Sosok Ayu Kurnia, Finalis Bintang Suara yang Masuk Grand Final

Sri Ayu Kurnia

Sri Ayu Kurnia lahir di Brebes, Jawa Tengah pada 13 Agustus 1999. Ayahnya dulu bekerja di bagian service dinamo, sementara sang ibu meneruskan bisnis keluarga jualan sandal karet.

Namun kini, orangtua Ayu tak lagi bekerja, sehingga ia dan dua kakaknya lah yang menjadi tulang punggung keluarga. "Jadi dari dulu, hasil saweran nyanyi buat bantuin keluarga," kata Ayu.

Karier Ayu bernyanyi dimulai sejak 3 SD dan berlanjut hingga sekarang. Selain dangdut, penyanyi 21 tahun itu juga menguasai genre lain.

Bahkan saat SMP, ia sudah manggung dan tampil ngeband di acara komunitas. Hanya saja, dangdut menjadi fokus Ayu dan ia pun mulai mengembangkan diri dari bakatnya.

Baca Juga: Aurel Dewanda, Finalis Bintang Suara Ini Sering Dipanggil Tasya Rosmala..

"Dulu dijejelin Rhoma Irama, beliau sangat kharismatik dan lagu penuh makna dan pesan," katanya bercerita awal mula menyukai dangdut.

Berkat kerja keras, Ayu yang awalnya hanya dibayar nasi kotak, pernah mengantongi honor belasan juta. "Dulu sebutannya berkat (nasi kotak), naik lagi dibayar Rp 80.000 dari jam 9 pagi sampai 12 malam. Baru ada acara di Pekalongan dibayar Rp 12 juta," papar Ayu.

Load More