Mayat Perempuan Ditemukan Dalam Gulungan Kasur Dekat Kantor NU Jatim

SuaraJatim.id - Ditemukan mayat berjenis perempuan, dengan kondisi sudah membusuk. Mayat digulung dengan kasur lipat yang diikat tali.

Mayat perempuan tanpa identitas ini, ditemukan di tanah kosong dekat kantor PWNU Jawa Timur, Jalan Masjid Agung Timur Surabaya.

Mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh salah satu juru parkir di tanah kosong itu, bernama Cholil. Seperti yang disampaikan oleh temannya, Joko Adisantoso (33), yang sempat melihat pula kondisi mayat tersebut.

"Tadi jam 4 sore sudah tercium bau bangkai, teman-teman yang ada mengira ada bangkai tikus. Namun pada jam 10 malam, baunya semakin tercium, terus teman-teman mencoba melihat di tumpukan itu tadi," ujar Joko pada awak media, Kamis (22/4/2021) malam.

Baca Juga: Kasus Penganiayaan Terhadap Jurnalis Tempo Nurhadi Naik ke Penyidikan

Saat Cholil mencoba melihat tumpukan yang ada di tanah kosong, ia dengan temannya kaget mengetahui ada telapak kaki yang keluar dari gulungan kasur, sehingga mereka lari ke kantor PWNU Jatim, untuk melaporkan apa yang mereka lihat.

"Temen-temen lari, takut mengetahui adanya kaki, terus melaporkan ke keamanan PWNU," terang Joko.

Menurut pantauan SuaraJatim.id di TKP, mayat perempuan yang ditemukan sudah mengembung. Mayat tersebut hanya menggunakan celana dalam merah, setelah oleh tim inafis membuka gulungan kasur lipat, dan disekitarnya tampak baju-baju dan boneka Doraemon besar.

Kapolsek Jambangan, Kompol Isharyata mengatakan, jika kepolisian pada waktu itu sedang melakukan razia tiga pilar guna penegakan Prokes.

"Kami mendapatkan laporan teman-teman Linmas, dari Command Center 112 Surabaya, bahwa di tanah kosong yang dipakai parkir oleh warga, ditemukan mayat perempuan," ujar Isharyata.

Baca Juga: Permintaan Gubernur Jatim, Ridwan Kamil Desain Islamic Center Surabaya

Selain itu, menurut Isharyata, bahwa mayat ini sudah membusuk, dan sudah ada 2 sampai 3 hari.

"Kalau dilihat dari kondisinya, mayat meninggal 2-3 hari, tanpa identitas, dan menurut pandangan mata, diduga korban tindak kekerasan," pungkasnya.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa