SuaraJatim.id - BPBD Jatim mencatat ada 23 kabupaten di wilayahnya berpotensi dilanda kekeringan.
Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Yanuar Rachmadi melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim, Sriyono menjelaskan, dari 23 kabupaten ini terdapat 1.305 desa yang mengalami tiga jenis kekeringan.
Rinciannya, sejumlah 699 desa kering kritis, 407 desa kering langka dan 199 desa kering terbatas.
“Saat ini sudah ada tiga kabupaten yang bersurat ke kami meminta droping air bersih. Yaitu Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Pasuruan. Sementara ini mereka masih pakai APBD kabupaten masing-masing untuk droping air bersih. Pemprov Jatim siap memback-up jika dibutuhkan,” katanya dikutip dari beritajatim.com media jejaring suara.com, Kamis (3/6/2021).
Baca Juga: 8 Desa di Karanganyar Ini Rawan Kekeringan, Diare Juga Mengancam
Merespon itu, lanjut dia, BPBD Jatim telah menyiapkan langkah-langkah penanganan, yakni suplai kebutuhan air bersih untuk minum dan masak warga terdampak. Penyapiapan air bersih tentunya telah dianggarkan bagi kabupaten yang mengajukannya.
Dijelaskannya, anggaran setiap kabupaten/kota tidak sama. Ada yang tidak cukup untuk memenuhi suplai kebutuhan air bersih sehingga mengajukan bantuan ke BPBD Jatim.
Sejumlah kabupaten ada yang tidak memiliki anggaran sama sekali, yakni Kabupaten Pacitan, Trenggalek dan Pasuruan.
“23 Kabupaten ini sudah kita SK-kan. Atau nanti ada SK (Surat Keputusan) Gubernur tentang bencana kekeringan. Dengan SK itu kami bisa droping air ke Kabupaten yang meminta bantuan air bersih,” sambungnya.
Terkait suplai atau droping air bersih, lanjut Sriyono, BPBD Jatim telah berkoordinasi dan bekerjasama dengan PDAM Kabupaten setempat. Pihaknya juga sudah menyiapkan kebutuhan peralatan lain guna mengantisipasi kekeringan. Dicontohkannya, kebutuhan tandon untuk penampungan air. Sehingga ketika pendistribusian air ini akan disimpan dalam bak penampungan air tersebut dan masyarakat bisa mengambil secara mandiri.
Baca Juga: Waspada! 6 Desa di Cilacap Mulai Dilanda Kekeringan
Selain itu, BPBD Jatim juga telah menyiapkan jeriken untuk mengambil air dari tandon. Jika dengan tandon dirasa tidak cukup, pihaknya menyiapkan terpal yang dibentuk seperti tandon. Tujuannya untuk menampung air bersih hasil droping petugas.
Berita Terkait
-
Tak Lagi Khawatir Kekeringan Air, Pertamina Bangun Sanitasi Air Bersih di 131 Daerah
-
Krisis Air dan Dampaknya: Ketika Pendidikan Anak Tergadai oleh Kekeringan
-
Berkat Sumur Wakaf Dompet Dhuafa dan Kybar Tani Mandiri, Kini Warga Gunung Kidul dan Bantul Tak Risau Hadapi Kemarau
-
Krisis Air Serbia Makin Parah: Bagaimana Nasib Ribuan Ternak?
-
Parah! 7 Provinsi di Indonesia Kekeringan Ekstrem, 2 Bulan Tak Diguyur Hujan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Pria Pasuruan Ditemukan Tewas Setelah Menggunakan Jasa PSK
-
BRI Membantu UMKM Seperti Gelap Ruang Jiwa Menjangkau Pasar Global
-
Setelah Gabung dalam BRI UMKM EXPO(RT), Kini Usaha UMKM Unici Songket Silungkang Meroket
-
KBS Jadi Pilihan Destinasi Wisata di Surabaya, Fotografer Keliling Ketiban Rezeki Nomplok
-
Posko Mudik BUMN dari BRI Berikan Layanan Kesehatan dan Ruang Istirahat Saat Arus Balik Lebaran