Rangkaian pelaksanaan Entas-entas ini memakan waktu yang panjang, bahkan bisa hingga tiga bulan. Biasanya dilaksanakan pada hari ke-1.000 atau minimal pada hari ke-44 setelah meninggalnya seseorang.
Oleh karena itu, Entas-entas masih boleh dilakukan selang beberapa hari setelah kematian. Sebab, kesanggupan keluarga juga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan.
Tradisi ini bukan hanya sekadar upacara kematian biasa seperti di daerah-daerah lainnya. Di balik pelaksanaannya, Entas-entas memiliki makna yakni mengembalikan kembali unsur-unsur penyusun tubuh manusia. Unsur-unsur tersebut ialah tanah, kayu, air, dan panas.
Makna yang diambil dari tanah, yaitu setiap ada manusia yang meninggal akan dikubur di dalam tanah. Selanjutnya adalah kayu. Sebab, untuk menandai lokasi orang meninggal menggunakan kayu yang ditancap bahkan ditanam sebagai nisan.
Lalu ada air yang digunakan untuk memandikan yang meninggal. Dengan kata lain sebagai pembersih. Juga sekaligus sebagai penghormatan kepada Dewa Baruna, dewa air. Terakhir ada panas. Untuk mengembalikan unsur yang satu ini caranya adalah dengan dibakar.
Boneka petra yang sudah dibuat tadi akan dibakar. Cara pengembalian unsur panas ini hampir sama dengan upacara Ngaben di Bali. Namun, bedanya adalah jika di Entas-entas hanya membakar boneka petranya saja.
Kontributor: Fisca Tanjung
Berita Terkait
-
Permudah Transportasi Daerah Wisata dan Kurangi Polusi, Pemerintah Ajak Komunitas Otomotif
-
Tertutup untuk Umum, PHDI Siagakan 'Jaga Baya' Amankan Upacara Yadnya Kasada Tengger
-
Nenek Bromo Tengger, Kisah Pejuang Lingkungan Lestarikan Alam
-
Tak Hanya Jawa, Inilah Suku-suku Lain yang Berasal dari Pulau Jawa
-
Liburan ke Bromo Wajib Bawa Hasil Rapid Antigen
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Khofifah Ingatkan ASN Hati-hati Berucap dan Berinteraksi Digital
-
BRI Perkuat Layanan Digital, Volume Transaksi Merchant Sentuh Rp105,5 Triliun Sepanjang 2025
-
Terkuak Motif Alvi Maulana Mutilasi Pacar Jadi 66 Bagian, Sakit Hati Berujung Aksi Sadis
-
Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Maknai Hari Literasi Internasional: Saring Sebelum Sharing
-
Intip Perbedaan Kereta Ekonomi, Eksekutif, New Generation, dan Luxury