SuaraJatim.id - Balai Pelestarian Cagar Budaya ( Jawa Timur) menemukan sejumlah peninggalan kuno di situs petirtaan Sumberbeji di Desa Kesamben Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang.
Dalam ekskavasi tersebut ditemukan hal yang baru yakni struktur bata yang belum diketahui fungsinya dan sebuah jaladwara atau pancuran air berbentuk makara atau gajah, Minggu (29/08/2021).
Seperti dijelaskan Arkeolog BPCB Wicaksono Dwi Nugroho saat melakukan ekskavasi di Pertirtaan Sumberbeji. Ia mengatakan pihaknya menemukan stuktir batu baru.
"Memang benar, jadi dalam ekskavasi kemarin kita temukan juga ada struktur bata baru, lokasinya berada di sebelah barat petirtaan, atau di utara pangkal saluran masuk," katanya seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring media saura.com.
Wicaksono juga menambahkan, temuan struktur ini sempat diduga tim ekskavasi adalah pagar keliling dari situs ini. Namun, setelah digali lebih jauh, struktur ini hanya sepanjang 120 centimeter dengan lapisan tumpukan 3-4 lapis batu bata, tambahnya.
"Jadi sampai kemarin kita memang belum bisa mengidentifikasi ini struktur apa. Tapi untuk pagar keliling yang memang seharusnya ada, belum kita temukan juga," lanjutnya.
Sementara tak jauh dari temuan struktur baru itu, tim ekskavasi disebut Wicak juga kembali menemukan jaladwara atau pancuran air petirtaan.
Jaladwara ini, berbentuk makara atau hewan mitologi gajah air berbahan batu andesit. "Saat kita temukan memang sudah pecah itu jaladwaranya, sekarang kita amankan di rumah pak kades," ujarnya.
Meski bukan temuan jaladwara yang pertama kali, Wicak menyebut jaladwara yang ditemukan terakhir itu kembali berbentuk berbeda dengan sejumlah jaladwara lainnya di Sumberbeji. Hal itu, diduga Wicak juga berhubungan dengan pembangunan situs ini yang sempat dilakukan di sejumlah masa kerajaan.
Baca Juga: Dikabarkan Tak Jadi Laporkan Habib Bahar, Ryan Jombang Beri Pengakuan Mengejutkan
Temuan jaladwara itu, juga mengindikasikan adanya pemugaran di masa lalu. Hal ini juga didukung temuan pecahan fragmen keramik dan koin kita temukan ada dari dinasti song abad ke 10-11 masehi, juga 14-15 masehi, dari dinasti yuan dan ming.
"Walaupun yang dominan memang dari dinasti yuan, artinya dari era Majapahit kala itu, jadi dugaan awal kita kalau situs ini dibangun di masa sebelum Majapahit namun masih dipakai sampai awal Majapahit makin kuat," kata Wicaksono Dwi Nugroho.
Berita Terkait
-
Dikabarkan Tak Jadi Laporkan Habib Bahar, Ryan Jombang Beri Pengakuan Mengejutkan
-
Kasus Penganiayaan Habib Bahar ke Ryan Jombang Berujung Damai
-
9 Potret Rumah Haji Bolot, Deretan Koleksi Motornya Jadi Sorotan
-
Satu Motor Ditumpangi Tiga Remaja, Tabrak Pohon, Satu Orang Tewas
-
Ada Museum Golok, Intip Yuk 9 Potret Rumah Mewah Haji Bolot
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Malam Minggu Gak Bikin Kantong Kering, Ini Link DANA Kaget Buat Pacar Tersayang
-
Ngeri! Longsor 3 Kali Terjadi di Tulungagung, Akses Utama ke Trenggalek Tertutup
-
Cuma Modal Klik! Raih Cuan Rp 235 Ribu dari DANA Kaget, Ini Linknya
-
Keracunan Susu di Surabaya: 6 Siswa SD Dilarikan ke Puskesmas!
-
Pulau Jawa Tenggelam? Ini Penyebabnya