SuaraJatim.id - Sejumlah sekolah tingkat SMA di Kabupaten Gresik memulai pembelajaran tatap muka (PTM) hari pertama pada Senin (30/8/2021). Hal itu seiring menurunnya status PPKM di Kota Santri ini dari level 4 menjadi level 3.
Dari pantauan di lapangan, proses belajar mengajar dibatasi hingga 50 persen. Setiap siswa yang masuk menyesuaikan nomer absen dengan sistem ganjil dan genap. Sistem ini dianggap efektif untuk menggilir siswa yang mengikuti PTM dan pembelajaran daring.
Kendati demikian, para siswa rata-rata mengaku senang bisa mengikuti PTM. Lebih-lebih pembelajaran langsung dinilai lebih diterima ketimbang via online.
Hal itu seperti disampaikan siswi kelas 11 SMA 1 Manyar Lidia Safira. Ia mengaku sangat gugup mengikuti PTM. Pasalnya ini kali pertama dirinya masuk sekolah bertemu guru dan teman-temannya secara langsung.
Baca Juga: Cerita Orang Tua Murid Sambut Hari Pertama Kegiatan PTM: Aku Bangun Pagi Buat Bekal Anak
"Biasanya ketemu via online sekarang ketemu langsung. Senang bisa masuk sekolah, karena pembelajaran lebih mudah diterima," kata Lidia Safira.
Kepala Sekolah SMA 1 Manyar Tohir menuturkan, dalam PTM kali ini, selain memberlakukan 50 persen siswa yang masuk, juga ada pembatan jam masuk sekolah. Yakni proses belajar mengajar hanya berlangsung selama 4 jam. Mulai pukul 06.45 Wib sampai 10.45 Wib.
"Untuk kali ini, kami tidak langsung memberikan materi pelajaran baru. Para guru lebih banyak menguatkan materi daring yang sudah disampaikan," bebernya.
Perlu diketahui jumlah siswa SMA 1 Manyar sendiri total ada sebanyak 1200 orang. Dengan jumlah yang masuk di hari pertama ada sebanyak 600 siswa. Namun di rungan kelas sendiri bangku yang terisi hanya berjumlah 18 orang.
Sementara itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Gresik Kiswanto mengaku melihat langsung antusias para siswa saat memasuki hari pertama mengikuti PTM. Rata-rata para siswa senang mengikuti PTM karena materi pelajaran bisa langsung mudah diterima.
Baca Juga: Belajar, Nyanyi hingga Ketemu Teman, Albi: Aku Senang Sekarang, Sekolah Daring Susah
Menurut Kiswanto, pembelajaran tatap muka dinggap efektif ketimbang pembelajaran daring. Meski demikian, ia menekankan kepada lembaga bawahannya, agar seluruh sekolah mengikuti protokol kesehatan ketat sesuai arahan Satgas Covid-19.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Perkuat Hilirisasi, Petrokimia Gresik Genjot Penggunaan Sulfur untuk Pertanian dan Industri
-
Final Four Proliga: Megawati Hangestri Cuma Nonton, Gresik Petrokimia Menang
-
Hasil Proliga 2025: Duel Sengit, Gresik Petrokimia Bekuk Jakarta Pertamina
-
Hasil Final Four Proliga 2025: Jakarta Popsivo Polwan Bekuk Gresik Petrokimia
-
Megawati Lanjut Karier di Gresik, Jumlah Follower KOVO Merosot Jauh Timpang dengan PBVSI
Terpopuler
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- 1 Detik Resmi Jadi WNI, Pascal Struijk Langsung Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia di Liga Inggris
- Mobil Bekas Toyota di Bawah Rp100 Juta: Pilihan Terbaik untuk Kantong Hemat
- Sudahlah Lupakan Elkan Baggott, Pemain Berdarah Jakarta Ini Lebih Niat Bela Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Getol Negosiasi Bareng AS, Hubungan dengan China Terancam?
-
Bocoran Eksklusif dari Belanda: Simon Tahamata Jadi Dirtek Timnas Indonesia?
-
BREAKING NEWS! Ciro Alves Tinggalkan Persib Bandung, Tulis Pesan Menyentuh Ini
-
Ong Kim Swee Sudah Hubungi Saddil Ramdani, Persib Ditikung Persis Solo?
-
Prediksi Persis Solo vs Persita Tangerang: Momentum Pasukan Laskar Sambernyawa
Terkini
-
Stafsus Yovie Widianto Dorong Kemajuan Ekraf di Jawa Timur
-
UMKM Naik Kelas, BRI Salurkan KUR untuk Ekonomi Kerakyatan Dengan Nilai Mencapai Rp42,23 T
-
Gubernur Khofifah Komitmen Kawal Program Pemerintah Pusat: Jatim Provinsi Pertama Gelar Retreat
-
Daftar Smartwatch Harga di Bawah Rp 500 Ribuan, Punya Fitur Tak Kalah Menarik
-
Liburan ke Taiwan Jadi Tren Masyarakat Indonesia