Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Sabtu, 16 Oktober 2021 | 08:05 WIB
ilustrasi Vaksinasi Covid-19, Pamekasan. [Antara]

SuaraJatim.id - Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menegaskan tidak ada pemaksaan kepada warga supaya ikut vaksinasi COVID-19.

"Tidak ada pemaksaan dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19," kata bupati di Pamekasan mengutip dari Antara, Jumat (15/10/2021).

Pemkab Pamekasan bekerja sama dengan sejumlah organisasi kemasyarakatan, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan sejumlah pondok pesantren. Supaya menyukseskan program vaksinasi.

Hasilnya, warga yang mengikuti vaksinasi umumnya mengaku tidak ada paksaan sebagaimana kabar yang beredar di sejumlah media sosial.

Baca Juga: Bus Vaksinasi Sudah Beroperasi di RSD Madani Pekanbaru, Yuk Vaksin!

"Terima kasih atas dukungan para ulama terkait pelaksanaan vaksinasi ini dan mari kita manfaatkan program baik pemerintah ini, demi untuk meningkatkan kekebalan tubuh kita, dengan harapan mudah-mudahan pandemi ini segera berakhir," kata Baddrut.

Ia menjelaskan program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah dalam rangka membentuk kekebalan komunitas sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19. 

Warga yang divaksin oleh petugas medis harus lolos screening, sedangkan yang tidak lolos maka tidak akan divaksin.

Selain dalam rangka meningkatkan kekebalan komunitas masyarakat dalam mencegah penyebaran COVID-19, bupati mengatakan gerakan vaksinasi serentak di Pamekasan juga bertujuan memperluas cakupan vaksinasi, mengingat Pamekasan termasuk salah satu kabupaten di Jawa Timur yang rendah cakupan vaksinasinya.

"Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama antara TNI dan Polri," katanya. (Antara)

Baca Juga: Kalbe Gelar Sentra Vaksinasi Covid-19 bagi Pasien Kanker, Thalasemia, HIV/AIDS, & Autoimun

Load More