SuaraJatim.id - Surah Al Maidah ayat 2 memiliki isi dan kandungan yang indah. Karena ayat ini salah satunya berisi seruan kepada umat manusia untuk tolong menolong dalam mengerjakan kebajikan. Namun ayat ini juga memuat tentang sejumlah larangan untuk umat Islam.
Berikut bunyi Surat Al Maidah beserta artinya:
"Y ayyuhallana man l tuill sya'`irallhi wa lasy-syahral-arma wa lal-hadya wa lal-qal`ida wa l mmnal-baital-arma yabtagna falam mir rabbihim wa riwn, wa i alaltum fad, wa l yajrimannakum syana`nu qaumin an addkum 'anil-masjidil-armi an ta'tad, wa ta'wan 'alal-birri wat-taqw wa l ta'wan 'alal-imi wal-'udwni wattaqullh, innallha syaddul-'iqb"
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
Baca Juga: Gita Sinaga Ditanya Kekasih Soal Pindah ke Islam, Ini Jawabannya
Makna Surat Al Maidah ayat 2
Laman Bersamadakwah.net menulis, Surat Al Maidah termasuk surat Madaniyah. Imam Ahmad meriwayatkan, surat ini turun ketika Nabi Mumahmmad sedang naik unta. Ketika wahyu ini turun, paha unta itu patah karena begitu beratnya wahyu yang diterima Rasulullah.
Sementara laman webmuslimah.com menulis, intisari dari Surat Al Maidah Ayat 2 berkenaan dengan orang-orang musyrik yang ingin pergi ke Baitullah. Ini disebabkan Rasulullah dan para sahabat telah dihalangi di Hudaibiyah saat akan masuk ke Makkah.
Pada riwayat lain disebutkan, Asbabun Nuzul surat ini berkenaan dengan keinginan para sahabat menangkap Al Hatham bin Hindun Al Bakri yang akan berdagang ke Makkah. Sebelumnya, ia pura-pura masuk Islam untuk melariskan dagangannya di Madinah.
Isi dan kandungan Surat Al Maidah Ayat 2
Baca Juga: Tujuh Orang Diamankan dalam Razia Syariat Islam di Lhokseumawe
Laman Bersamadakwah.net menulis ada beragam tafsir Surat Al Maidah ayat 2, diantaranya Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar dan Tafsir Al Munir.
Poin-poin tafsir tersebut diantaranya:
1. Larangan Melanggar Syiar-syiar Allah
Penekanan utama dalam Surat Al Maidah ayat 2 adalah larangan melanggar syiar-syiar Allah.`
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah,
Ibnu Abbas mengatakan, maksud sy’aairullah pada ayat ini adalah manasik haji. Sedangkan pendapat lain yang juga Ibnu Katsir cantumkan dalam tafsirnya, syiar-syiar Allah adalah semua yang Allah haramkan. Sehingga tafsirnya, janganlah kalian menghalalkan hal-hal yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan, sy’aairullah adalah pilar-pilar keagamaan.
2. Larangan melanggar Kehormatan Bulan Haram
Poin kedua dari Surat Al Maidah ayat 2 adalah larangan melanggar kehormatan bulan haram.
dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram,
Bagian ini menyatakan kita harus menghormatinya dan mengakui keagungannya serta meninggalkan hal-hal yang Allah larang di masa itu. Misalnya berperang dan melakukan kezaliman.
Bulan-bulan haram ini ada empat sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana keadaaannya di hari Allah menciptakan langit dan bumi; satu tahun adalah 12 bulan. Empat bulan di antaranya adalah bulan haram, tiga di antaranya berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Serta Rajab mudhar yang jatuh antara Juamada dan Sya’ban. (HR. Bukhari)
Poin selanjutnya dari Surat Al Maidah ayat 2 adalah larangan berbuat aniaya meskipun kepada kaum yang menghalangi dari Masjidil Haram.
Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidil Haram, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka).
Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menulis “Maksudnya janganlah sekali-kali kebencian kalian terhadap suatu kaum mendorong kalian untuk meninggalkan norma-norma keadilan.”
Sementara Sayyid Qutb menjelaskan, makna ini adalah puncak pengendalian jiwa dan toleransi hat umat Islam dalam memimpin manusia dan mendidik kemanusiaan.
Selanjutnya, berikut ringkasan isi dan kandungan Surat Al Maidah atay 2 menurut sejumlah kitab tafsir:
- Larangan melanggar syiar-syiar Allah khususnya haji dan umrah.
- Larangan melanggar aturan Allah secara umum. Jangan menghalalkan apa yang Allah haramkan.
- Larangan melanggar kehormatan bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Terutama membunuh dan berbuat kezaliman di bulan-bulan itu.
- Larangan mengganggu hadya dan qalaid. Yakni binatang yang yang dihadiahkan untuk Baitullah.
- Larangan mengganggu pengunjung Baitullah baik yang datang untuk berdagang secara halal maupun yang berhaji atau umrah.
- Larangan berburu saat haji.
- Larangan berbuat zalim meskipun kepada orang lain, bahkan meskipun mereka pernah menghalangi dari Masjidil Haram.
Perintah tolong-menolong dalam kebajikan dan taqwa. Larangan tolong-menolong dalam dosa dan pelanggaran.
Perintah taqwa.
Allah amat berat siksa-Nya.
Taqwa adalah kunci terhindar dari siksa-Nya.
Demikian tadi ulasan mengenai Surat Al Maidah ayat 2 dipandang dari makna, isi dan kandungannya. Semoga membuat kita semakin istiqomah dalam menjalankan perintah Allah serta menyiarkan kebaikan pada siapapun di muka bumi ini.
Kontributor : Rio Rizalino
Berita Terkait
-
Hotma Sitompul Beragama Apa? Disebut Pernah Menikah Secara Islam, Tapi Anaknya Tak Diakui
-
Picu Kebingungan Warganet, Siapa yang Berhak Menentukan Mahar dalam Islam?
-
Kunci Agar Doa Dijabah Allah SWT
-
OTW Dilakukan Lisa Mariana, Apakah Operasi Bariatrik Diperbolehkan dalam Islam?
-
Resmi Mualaf, Apakah Ruben Onsu Harus Mengganti Nama?
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani
-
Kasus Penahanan Ijazah Masuk Babak Baru, Wali Kota Surabaya Intruksikan Cek Semua Perusahaan