Ditemukan Benda Kuno di Lereng Gunung Kelud Kediri, Diduga Peninggalan Sebelum Majapahit

SuaraJatim.id - Berbagai benda kuno ditemukan di lereng Gunung Kelud, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Persisnya di Desa Besowo, Kecamatan Kepung.

Warga menemukan benda bersejarah, meliputi lingga dan yoni, batu segi empat, dan segi delapan, batu bata besar, mangkok serta pripih atau kotak penyimpanan abu jenzah.

“Banyak yang ditemukan oleh warga. Bebatuan berukir. Bahkan, ada sebuah Arca Ganesha dengan bagian sambing berupa bunga wijayakusuma. Kalau melihat model batunya, seperti sebuah candi,” kata Perangkat Desa Besowo, Wibowo, mengutip dari Beritajatim.com --jejaring media Suara.com, pada Selasa (12/1/2022).

Kronologisnya berawal saat warga sedang menggali tanah di area persawahan. Warga kemudian melaporkan temuan berbagai benda kuno itu ke perangkat desa setempat. Kemudian, pihak desa telah melaporkan ke Pemkab Kediri.

Baca Juga: Heboh Penemuan Benda Purbakala di Kali Pentul Kediri

“Sudah melaporkan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Kemudian ke BPCB Mojokerto, Jawa Timur dan Puslit. Kemarin sudah ada petugas dan Disparbud yang datang untuk melihat. Nantinya akan ada registrasi,” sambungnya.

Berdasarkan hasil pengamatan sementara, lanjut Wibowo, benda-benda tersebut diyakini merupakan peninggalan era sebelum Majapahit.

“Kalau dilihat dari batunya kasar, itu sebelum era Majapahit. Mungkin pada zaman Kerajaan Singasari. Batu batanya besar dan mudah pecah,” jelasnya.

Kekinian, benda-benda diduga cagar budaya tersebut diamankan ke rumah-rumah warga. Ia menambahkan, warga juga melaporkan telah menemukan benda-benda kuno di lokasi lain, yakni tepi jurang yang terpaut jarak sekitar dua kilometer dari pemukiman. Benda tersebut berbentuk batu lumpang dan arca.

Terpisah, Kasi Museum dan Purbakala Disparbud Kabupaten Kediri Eko Priatno membenarkan temukan benda-benda yang diduga benda cagar budaya di Desa Besowo itu.

Baca Juga: Gali Tanah Untuk Pondasi, Warga Mojoagung Temukan Berbagai Benda Kuno

“Kami sudah menyurati pihak Provinsi Jawa Timur, dalam hal ini BPCB. Untuk langkah selanjutnya kami menunggu arahan,” kata Eko Priatno.