SuaraJatim.id - Pengalaman berkoalisi antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Partai Demokrat di masa lalu tak menutup kemungkinan keduanya untuk bekerja sama dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang.
Pernyataan itu disampaikan oleh Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani yang merespons adanya keinginan PKB membentuk poros baru koalisi dan menjadi pemimpinnya.
"Partai Demokrat tak ada beban dan terbuka untuk membangun koalisi dengan partai manapun, termasuk dengan PKB. Kita punya pengalaman koalisi selama dua periode Pemerintahan SBY," kata Kamhar seperti dikutip Suara.com pada Kamis (26/5/2022).
Menurut Kamhar, manuver politik yang dilakukan PKB merespon dinamika koalisi menuju Pilpres 2024 sepert saat ini masih dalam koridor wajar.
Baca Juga: Demokrat Akan Sampaikan Sikap Politik untuk Pilpres 2024 pada Awal 2023
Namun terkait rencana koalisi Pilpres 2024, Partai Demokrat masih terus berikhtiar dan membangun komunikasi politik lintas partai.
Meski begitu, ia menyatakan yang menjadi prioritas saat ini menyiapkan mesin politik partai agar efektif dan optimal mewujudkan sukses Pemilu 2024, baik pada Pileg, Pilpres dan Pilkada.
"Terkait Pilpres 2024, sikap politik Partai Demokrat baru akan mengerucut dipenghujung 2022 atau awal 2023 nanti," tuturnya.
Dikemukakannya, banyak yang harus menjadi pedoman dan disepakati dalam konteks membangun koalisi. Hal tersebut dimulai dari kesamaan platform sampai komitmen politik.
Namun bagi Demokrat, menurut Kamhar yang menjadi syarat utama koalisi yakni komitmen memperjuangkan kepentingan rakyat sebagai yang utama dan terutama.
"Menjalankan demokrasi yang beradab dan politik yang beretika. Jika ini terpenuhi baru kemudian masuk ketahap selanjutnya. Terkait siapa yang memimpin koalisi akan menjadi pembahasan kemudian, dengan catatan koalisi yang terbangun memadai untuk menjadi tiket dan memenangkan kontestasi untuk mewujudkan harapan rakyat," katanya.
Sebelumnya, PKB ingin membentuk poros koalisi baru jelang Pilpres 2024. Namun, partai berlambang sembilan bintang ini, enggan jika hanya menjadi pengikut dalam koalisi.
"Setiap partai atau PKB sebenarnya melihat momentum 2024 itu momentum baru, PKB ingin memimpin poros lah jangan ikut terus," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/5/2022).
Jazilul pun mengemukakan, jika berkoalisi dengan Demokrat, maka PKB ingin menjadi pemimpin pembentukan poros koalisinya.
"Katakanlah Demokrat, jadi PKB ingin memimpin poros itu, apalagi kalau PKB sudah jelas capresnya sudah ada Pak Muhaimin, jadi enggak usah repot-repot diukur dari situ. Misalkan Demokrat mas AHY dengan Pak Muhaimin, atau sebaliknya kalau kita ikuti naluri untuk membaca Pilpres 2024 secara baik," ungkapnya.
Menurutnya, niat PKB untuk membentuk poros baru koalisi sangat dimungkinkan. Apalagi masih ada partai tengah lainnya seperti NasDem belum menyatakan sikap berkoalisi dengan partai mana pun.
"Sangat mungkin, sangat mungkin karena PKB partai tengah artinya msh ada partai tengah lain misalkan Nasdem setuju jalan jadi," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 12 Kode Redeem FF Hari Ini 6 Juli 2025, Emote dan Skin Senjata Spesial Event Faded Wheel
- Siapa Finn Dicke? Gelandang Keturunan Indonesia Incaran PSSI Latihan Bersama Rafael Struick
- Update Harga Honda Vario Juli 2025, Mending Beli Baru atau Motor Bekas?
Pilihan
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
-
Heboh Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Netizen Bandingkan Isi Menu MBG ke Jurnalis Inggris
-
Siap-siap! Hari Ini Dua Emiten COIN dan CDIA dengan Minat Investor Tinggi Lakukan IPO
-
Daftar Harga Tiket Konser My Chemical Romance Jakarta, Presale Mulai 9 Juli
-
5 Rekomendasi HP NFC Murah Terbaru Juli 2025: Dompet Aman, Transaksi Lancar!
Terkini
-
Iqbal Sandira: Setiap Gamer Bebas Pilih Gaya Bermain Perspektif Zeusx Marketplace
-
Tak Pernah Terima Surat, Kuasa Hukum Heran Dahlan Iskan Jadi Tersangka
-
Pembiayaan ESG BBRI Tembus Rp796 Triliun per Triwulan I 2025
-
Polda Jatim Tetapkan Dahlan Iskan Tersangka, Dugaan Kasus Penggelapan?
-
5 Benda Penangkal dan Penghancur Santet Paling Ampuh, Mitos atau Fakta?