Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 12 September 2022 | 09:56 WIB
Pelatih Chelsea Thomas Tuchel selebrasi mengangkat trofi Liga Champions setelah menang dari Manchester City dalam laga final di Stadion Dragao, Porto, Portugal, Sabtu (29/5/2021). [SUSANA VERA / POOL / AFP]

SuaraJatim.id - Thomas Tuchel mengaku sedih lantaran dipecat sebagai manajer Chelsea. Padahal Ia telah mengganggap klub bermarkas di London ini sebagai keluarga sendiri.

Juru taktik asal Jerman ini didepak pada Rabu pekan lalu. Persisnya, sehari pasca The Blues kalah dari Dinamo Zagreb 0-1 dalam pertandingan fase grup Liga Champions.

"Ini adalah salah satu pernyataan saya yang paling sulit yang harus saya tulis yang saya harapkan tak perlu saya lakukan selama sekian lama," tulis Tuchel dalam posting Twitter, Minggu waktu setempat.

"Saya merasa hancur bahwa masa bakti saya di Chelsea harus berakhir. Ini adalah klub yang saya anggap rumah, baik secara profesional maupun pribadi," sambung dia.

Baca Juga: Thomas Tuchel Merasa Hancur Setelah Dipecat Chelsea: Ini Adalah Klub yang Saya Anggap Rumah

Sehari setelah memecat Tuchel, Chelsea menunjuk manajer Brighton & Hove Albion Graham Potter sebagai manajer baru mereka.

Tuchel sendiri langsung membawa dampak ketika menggantikan Frank Lampard pada Januari 2021 sampai mengantarkan The Blues menjuarai Liga Champions setelah mengalahkan Manchester City dalam final.

"Kebanggaan dan rasa riang yang saya rasakan saat membawa tim ini menjuarai Liga Champions dan Piala Dunia Klub akan tetap abadi tersimpan," kata Tuchel.

"Saya merasa terhormat telah menjadi bagian dari sejarah klub ini dan kenangan dalam 19 bulan terakhir akan selalu mendapatkan tempat spesial dalam hati saya," pungkas Tuchel dalam akun Twitter-nya. [Antara]

Baca Juga: Dipecat Chelsea gegara Dianggap Mengecewakan, Thomas Tuchel: Saya Merasa Hancur

Load More