Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 25 Oktober 2022 | 09:05 WIB
Enam tersangka Tragedi Kanjuruhan mengenakan baju orange resmi ditahan Polda Jatim pada Senin (24/10/2022) malam. [SuaraJatim/Yuliharto Simon]

SuaraJatim.id - Update proses hukum kasus Tragedi Kanjuruhan Malang masih tetap ramai hingga kemarin, Senin (24/10/2022). Sebanyak enam tersangka kasus itu telah dijebloskan penjara.

Selain itu masih ada sejumlah peristiwa lain mewarnai pemberitaan, misalnya pertemuan antara Presiden Persebaya Azrul Ananda dan Bos Persis Solo Kaesang Pangarep. Kemudian saat KPK obok-obok kantor bupati Bangkalan.

Berikut ini detail peristiwa-peristiwanya:

1. Pertemuan Azrul Ananda dengan Kaesang Pangarep

Baca Juga: 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan Diperiksa Intensif, Bakal Ada Tersangka Baru?

Bonek Mania menyambut positif hasil pertemuan antara Manajemen Persebaya Surabaya yang diwakili Azrul Ananda dengan Bos Persis Solo Kaesang Pangarep pada Senin (24/10/2022).

Dalam hasil sharing antara keduanya disepakati poin salah satunya wacana Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI serta jalannya kembali Liga Indonesia yang terhenti. Merespons hal tersebut, pendukung Persebaya dari Tribun Green Nord, Husin Ghozali, menyetujui digelarnya KLB.

Meski sepakat KLB, ia menyatakan harus benar-benar adanya perombakan total terhadap kepengurusan PSSI sekarang.

"Tak hanya KLB, karena KLB sendiri yang punya hak adalah para voter, yakni klub-klub yang punya hak suara, dan juga Asprov-asprov PSSI yang ada di seluruh Indonesia, ingin melakukan perubahan," ujar Husin pada SuaraJatim.id pada Senin (24/10/2022).

2. 6 Tersangka tragedi kanjuruhan dijebloskan penjara

Baca Juga: Pihak Aremania Menilai Penerapan Pasal yang Menjerat 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan Kurang Tepat

Enam tersangka Tragedi Kanjuruhan akhirnya mengenakan baju orange usai diperiksa di Mapolda Jatim. Sekira Pukul 19.22 WIB, para tersangka itu keluar dari gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim.

Mereka didampingi tim penasihat hukumnya masing-masing. Mereka berjalan beriringan dari dalam ruang pemeriksaan menuju mobil mini bus milik Polda Jatim. Bus tersebut yang mengantarkan keenam tersangka itu ke rumah baru mereka. Rumah Tahanan (Rutan) Polda Jatim.

"Tadi, sudah dilakukan pemeriksaan. Penyidik merasa pemeriksaan terhadap enam tersangka itu telah cukup," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, saat ditemui di depan gedung Ditreskrimum Polda Jatim, Senin (24/10/2022).

Setelah penahanan itu dilakukan, penyidik langsung melakukan pemberkasan untuk pelimpahan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim. Barulah, setelah itu dilimpahkan ke pengadilan negeri (PN) untuk menjalani proses persidangan.

3. Kantor bupati Bangkalan diobok-obok KPK

Kantor Bupati Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Abdul Latif Amin Imron, digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (24/10/2022).

Penyidik KPK menggeledah sejumlah ruangan di kantor Pemerintah Kabupaten Bangkalan.

Penyidik KPK tiba sekitar pukul 10.00 WIB dengan tujuh mobil dan dikawal polisi bersenjata laras panjang.

Dilansir dari foto yang diunggah oleh akun instagram @infomdr, terlihat sejumlah personel bersenjata laras panjang berada di lantai 2 kantor Bupati Bangkalan.

4. Update kasus gagal ginjal akut di Jatim

Banyaknya kematian balita akibat gagal ginjal akut misterius di Kota Surabaya, akhirnya membuat Pemerintah Kota (Pemkot) membuat kebijakan pencegahan.

Sebelumnya, sebanyak 10 balita meninggal di Surabaya akibat gagal ginjal akut, serta 3 meninggal di Malang. Kondisi itu membuat Pemkot Surabaya mengumpulkan forkopimda guna melakukan sidak pada pemasaran 5 obat, yang diduga menyebabkan penyakit gagal ginjal akut.

"Yang penting pencegahan itu, sudah koordinasi Polrestabes. Bagaimana kita menjalani surat kementerian, bagaimana sama dengan forkompinda Surabaya kita cek turun lapangan," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat ditemui di Balai Kota Surabaya, Senin (24/10/2022).

"Kalau sudah ada surat edaran itu merek apa jenis apa, kita lakukan cek di apotik-apotik. Pencegahan jauh lebih baik. Kita tak bisa mengontrol keluarnya obat sirup," katanya menambahkan.

Load More