Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 01 November 2022 | 13:05 WIB
Situasi di bandara Kota Guanzhou China [Foto: ANTARA]

Sementara 521 dari 527 kasus yang ditularkan secara lokal yang dilaporkan pada Minggu terdeteksi dari lokasi karantina, enam kasus ditemukan melalui skrining komunitas atau rumah sakit.

Zhang mengingatkan masyarakat agar mengurangi kegiatan di luar yang tidak perlu dan menghindari kegiatan massal.

Guangzhou, Ibu Kota Provinsi Guangdong di wilayah selatan China, merupakan jalur penerbangan internasional paling padat. Kota itu juga dikenal sebagai pusat grosir terbesar China dan rujukan perawatan kesehatan bertaraf internasional.

Guangzhou sempat dikunci

Baca Juga: China Batalkan Lebih dari 800 Penerbangan karena Temuan Klaster Covid

Pada Senin, 24 Oktober 2022 lalu, Pemerintah China sempat melakukan langkah-langkah pengetatan protokol Covid-19 di kota Guangzhou. Hal ini dikarenakan adanya temuan kasus corona di pusat manufaktur China itu.

Semua sekolah dasar dan menengah di distrik Haizhu, di mana sekitar 10 persen dari total penduduk kota itu tinggal, akan menghentikan pelajaran tatap muka mulai Senin. Selain itu, izin makan di restoran juga ditangguhkan.

Pembatasan datang lebih dari seminggu setelah distrik Huadu menutup tempat hiburan dan sekolah. Guangzhou sendiri melaporkan 69 infeksi baru pada hari Minggu.

Pembatasan terbaru ini bertepatan dengan berakhirnya kongres Partai Komunis yang berlangsung lima tahun sekali, di mana Presiden Xi Jinping memperkuat kebijakan 'nol-Covid' yang dicetuskannya.

Dalam forum itu, Xi menunjuk Ketua Partai Komunis cabang Shanghai, Li Qiang, untuk menduduki posisi nomor dua di komite itu. Ia diprediksi akan menduduki posisi Perdana Menteri (PM) menggantikan Li Keqiang dan memperkuat kebijakan Xi.

Baca Juga: 888 Penerbangan dari Guangzhou China Dibatalkan Karena Temuan Kasus Covid-19

Load More