Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Minggu, 04 Desember 2022 | 22:19 WIB
Warga Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang Jatim mengungsi di sekolah usai terjadinya erupsi Gunung Semeru pada Minggu (4/12/2022). [Beritajatim]

SuaraJatim.id - Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Minggu (4/12/2022) membuat ratusan warga Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim) mengungsi di gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Supiturang.

Dari laporan Beritajatim.com-jaringan Suara.com, sebagian besar warga yang mengungsi merupakan anak-anak, balita, orang tua dan perempuan. Sedangkan pria dewasa memilih untuk berjaga di rumah sembari mengawasi perkampungan setelah erupsi.

Seorang warga Supiturang, Munawaroh mengaku memilih mengungsi dan tidur di ruang kelas setelah erupsi terjadi pada Minggu pagi.

"Mulai mengungsi pukul enam tadi. Bersama keluarga, malam ini kita tidur di ruang kelas sekolah dulu," katanya.

Baca Juga: Warga Jangan Panik! Gubernur Jatim Khofifah Pastikan Jalur Evakuasi Terdampak Erupsi Gunung Semeru Sudah Tersedia

Ia mengaku memilih tetap tinggal di bangunan tersebut, lantaran takut terjadi erupsi susulan.

"Tahu Semeru Erupsi dari CCTV tadi pagi. Kita lari menyelamatkan diri. Kalau rumah masih aman kondisinya, tapi takut ada erupsi lagi," katanya.

Sementara itu, Ketua Desa Siaga Supiturang Boiman mengungkapkan, jumlah pengungsi hingga jam 19.30 WIB malam berjumlah 127 pengungsi.

"Jumlah pengungsi yang sudah ada di SDN 4 Supiturang malam ini 127 orang. Pengungsi sementara ini butuh selimut dan alas tidur," katanya.

Sebelumnya dilaporkan, Gunung Semeru kembali erupsi pada Minggu (4/12/2022) dinihari sekira jam 02.46 WIB. Dikutip dari magma.esdm.go.id, awan panas guguran (APG) meluncur dari puncak kawah Jonggring Saloko sejauh 7 kilometer ke arah tenggara, selatan dan barat daya.

Baca Juga: Viral Sosok Kiai Tak Mau Dievakuasi dari Kawasan Erupsi Semeru, Bentak Petugas

"APG yang turun ber-amak (amplitudo maksimal) 35 mm dan masih berlangsung," tulis Mukdas Sofian.

Soal pengamatan gempa, Mukdas mengungkapkan bahwa terjadi 8 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 18-22 mm. "Dan lama gempa 65-120 detik," terangnya.

Erupsi juga meluncurkan kolom abu berwarna kelabu dari puncak kawah dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi 1,5 kilometer dari puncak kawah pada pukul 02.56 WIB.

Tercatat Gunung Semeru berada di level III (siaga). Oleh karenanya, pihak PVMBG meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," tulisnya.

PVMBG mengimbau agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atay puncak Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Load More