SuaraJatim.id - Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Minggu (4/12/2022) membuat ratusan warga Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim) mengungsi di gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Supiturang.
Dari laporan Beritajatim.com-jaringan Suara.com, sebagian besar warga yang mengungsi merupakan anak-anak, balita, orang tua dan perempuan. Sedangkan pria dewasa memilih untuk berjaga di rumah sembari mengawasi perkampungan setelah erupsi.
Seorang warga Supiturang, Munawaroh mengaku memilih mengungsi dan tidur di ruang kelas setelah erupsi terjadi pada Minggu pagi.
"Mulai mengungsi pukul enam tadi. Bersama keluarga, malam ini kita tidur di ruang kelas sekolah dulu," katanya.
Ia mengaku memilih tetap tinggal di bangunan tersebut, lantaran takut terjadi erupsi susulan.
"Tahu Semeru Erupsi dari CCTV tadi pagi. Kita lari menyelamatkan diri. Kalau rumah masih aman kondisinya, tapi takut ada erupsi lagi," katanya.
Sementara itu, Ketua Desa Siaga Supiturang Boiman mengungkapkan, jumlah pengungsi hingga jam 19.30 WIB malam berjumlah 127 pengungsi.
"Jumlah pengungsi yang sudah ada di SDN 4 Supiturang malam ini 127 orang. Pengungsi sementara ini butuh selimut dan alas tidur," katanya.
Sebelumnya dilaporkan, Gunung Semeru kembali erupsi pada Minggu (4/12/2022) dinihari sekira jam 02.46 WIB. Dikutip dari magma.esdm.go.id, awan panas guguran (APG) meluncur dari puncak kawah Jonggring Saloko sejauh 7 kilometer ke arah tenggara, selatan dan barat daya.
"APG yang turun ber-amak (amplitudo maksimal) 35 mm dan masih berlangsung," tulis Mukdas Sofian.
Soal pengamatan gempa, Mukdas mengungkapkan bahwa terjadi 8 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 18-22 mm. "Dan lama gempa 65-120 detik," terangnya.
Erupsi juga meluncurkan kolom abu berwarna kelabu dari puncak kawah dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi 1,5 kilometer dari puncak kawah pada pukul 02.56 WIB.
Tercatat Gunung Semeru berada di level III (siaga). Oleh karenanya, pihak PVMBG meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," tulisnya.
PVMBG mengimbau agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atay puncak Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Berita Terkait
-
Warga Jangan Panik! Gubernur Jatim Khofifah Pastikan Jalur Evakuasi Terdampak Erupsi Gunung Semeru Sudah Tersedia
-
Luncuran Awan Panas Gunung Semeru Capai 13 Kilometer Lebih
-
Viral Sosok Kiai Tak Mau Dievakuasi dari Kawasan Erupsi Semeru, Bentak Petugas
-
Gunung Semeru Erupsi, Wilayah Ampelgading Malang Diguyur Hujan Abu Vulkanis
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
BRI Tegaskan Komitmen Dukung Asta Cita Lewat Akselerasi KPR FLPP
-
DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
-
Daftar 21 Tersangka Kasus Korupsi Dana Hibah Jawa Timur
-
Bakar Perlengkapan Salat, RD Klaim Perempuan Tak Boleh Salat di Masjid
-
Anggota DPR RI Minta Semua Bangunan Pesantren Diaudit