SuaraJatim.id - Hingga kemrin tercatat Gunung Semeru masih bergemuruh. Gunung dengan ketinggian 3.676 mdpl itu masih menyemburkan abu vulkanik dan mengalami dua kali gempa tektonik.
Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang Jawa Timur ( Jatim ) itu erupsi sejak 4 Desember 2022 lalu. Sejak saat itu sampai sekarang gunung terbesar di Indonesia itu masih bergolak.
Kemarin, Senin (09/01/2023), pukul 00.00-06.00 WIB, terjadi 25 kali erupsi dengan amplitudo 11-23 mm dengan lama gempa 70-200 detik. Hal ini disampaikan Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Yadi Yuliandi di Gunung Sawur.
"Berdasarkan pengamatan kegempaan, juga terjadi satu kali guguran dengan amplitudo 4 mm dan lama gempa 50 detik," katanya dikutip dari ANTARA, Selasa (10/01/2023).
Menurutnya, aktivitas Gunung Semeru juga tercatat mengalami dua kali harmonik dengan amplitudo 2-4 mm dengan lama gempa 275-315 detik, kemudian dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 11-25 mm.
"Secara visual, Gunung Semeru terlihat jelas. Asap kawah tidak teramati, cuaca cerah, angin lemah ke arah utara dan timur laut," katanya.
Sedangkan aktivitas Semeru untuk periode Senin pukul 06.00-12.00 WIB secara visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut, asap kawah tidak teramati, cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah utara dan timur laut.
"Untuk aktivitas kegempaan tercatat 19 kali erupsi dengan amplitudo 10-23 mm dan satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 12 mm," ujarnya.
Ia menjelaskan status gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut pada Level III atau Siaga, sehingga masyarakat diimbau untuk mematuhi rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi)," katanya.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," ujarnya.
Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi guguran awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan.
Kemudian kawasan Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Berita Terkait
-
Velline Ratu Ayu Terawang Kemunculan Dajjal, Nabi Palsu, Krakatau Meletus, Banjir Rob yang Disusul Tsunami di Jakarta
-
Lagi Banjir Lahar Dingin, Warga Diminta Jauhi DAS di Lereng Gunung Semeru
-
Didominasi Erupsi dan Guguran, Aktivitas Gunung Semeru di Lumajang Masih Berstatus Siaga
-
Update Semeru, Aktivitas Gunung Masih Didominasi Erupsi dan Guguran
-
Video Fenomena Gunung Semeru Alirkan Pasir Tapi Tak Ada Airnya
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Satu Keluarga Tertimbun Longsor di Trenggalek, 4 Meninggal Dunia
-
Malam Minggu Gak Bikin Kantong Kering, Ini Link DANA Kaget Buat Pacar Tersayang
-
Ngeri! Longsor 3 Kali Terjadi di Tulungagung, Akses Utama ke Trenggalek Tertutup
-
Cuma Modal Klik! Raih Cuan Rp 235 Ribu dari DANA Kaget, Ini Linknya
-
Keracunan Susu di Surabaya: 6 Siswa SD Dilarikan ke Puskesmas!