Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Kamis, 06 April 2023 | 17:34 WIB
Tanam Padi Bersama Presiden Jokowi, Gubernur Khofifah Siap Maksimalkan Produksi Panen
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Presiden Joko Widodo. (Dok: Pemprov Jatim)

“Produktivitas beras Jatim sangat diandalkan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan warga Jatim saja, tapi juga beras Jatim diandalkan untuk memenuhi atau menyuplai kebutuhan 16 provinsi lain di Indonesia Bagian Timur,” katanya.

Kabupaten Tuban sendiri termasuk lima besar produsen padi terbesar di Jawa Timur, dimana Tahun 2022 memiliki luas panen sebesar 85.288 Ha dan produksi padi sebesar 498.939 Ton GKG atau setara beras 288.097 ton beras.

Produktivitas padi rata-rata di Tuban sebesar 5,85 Ton /Ha diatas rata-rata produktivitas padi Jawa Timur yang sebesar 5,63 Ton/Ha. Pada saat ini rata-rata harga Gabah Kering Panen di Kabupaten Tuban sebesar Rp. 5.200,-; Gabah Kering Giling sebesar Rp. 6.400,-; dan harga beras Medium Rp. 10.500,-

Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa masa tanam padi ini mulai dilakukan seperti di daerah lain setelah masa panen. Dimana setelah panen tidak diberi jeda karena masih ada air yang banyak, sehingga harus segera ditanam.

Baca Juga: Mahfud MD Blak-blakan Dirinya Pernah 'Dicap' Tukang Bohong oleh Gus Dur: Itu Memang Tukang Bohong Cocok...

“Dan yang saya senang disini adalah pakai pupuk organik yang dilakukan oleh Serikat Petani Indonesia. Ini sudah 3 tahun kurang lebih 1.000 hektar semuanya organik. Dan biaya untuk pupuknya yang biasanya per hektar bisa sampai Rp. 5-6 juta per hektar, kita disini hanya antara Rp. 100.000 -  500.000 per hektar,” katanya.

Menurutnya bila ini bisa dikembangkan di daerah yang lain seperti yang dilakukan oleh Serikat Petani Indonesia, akan banyak mengurangi cost yang harus dikeluarkan petani. Serta tidak ketergantungan pada pupuk kimia, industri pupuk kimia ataupun impor bahan baku dari pupuk kimia.

“Sehingga jangan sampai ada keluhan pak pupuknya sulit. Ya memang sulit semua negara urusan pupuk sulit, tapi ada pilihan-pilihan dan ini sudah dimulai oleh Serikat Petani Indonesia. Untuk hasilnya jika di awal memang agak turun sedikit tapi setelah itu meningkat," tukasnya.

"Yang kedua ini dapat memperbaiki ekosistem lingkungan yang ada di sini. Dimana mulai kembali banyak cacing-cacing, belut ataupun katak. Jadi ekologinya terperbaiki kembali,” pungkasnya.

Baca Juga: Kapasitas Gudang Bulog di Sulawesi Selatan Dipastikan Aman untuk Panen Raya

Load More