Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Kamis, 06 April 2023 | 17:34 WIB
Tanam Padi Bersama Presiden Jokowi, Gubernur Khofifah Siap Maksimalkan Produksi Panen
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Presiden Joko Widodo. (Dok: Pemprov Jatim)

“Percepatan tanam ini tentunya memanfaatkan kondisi curah hujan yang masih ada dengan menggerakkan alat mesin olah tanah dan tanam. Hal ini menjadi penting apalagi di saat-saat kita masih mendapat air hujan, karena ketika masuk musim kemarau tentunya akan ada  penurunan debit air untuk irigasi,” urainya.

Berdasarkan informasi iklim dari Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Karangploso Malang, LA NINA masih berlangsung namun berangsur menuju fase netral dan pada semester II berangsur menuju kondisi EL NINO dengan peluang 50-60%. Awal musim kemarau diperkirakan terjadi pada awal bulan April 2023 (Dasarian I)  dan puncak musim kemarau diperkirakan pada bulan Agustus 2023.

“Berdasarkan data dari BMKG ini maka mohon kepada Bupati/Walikota yang daerahnya menjadi lumbung pangan untuk melakukan panen air hujan dan mengisi waduk/embung/danau untuk mengantisipasi dampak musim kemarau serta antisipatif terhadap pergeseran awal masa tanam,” katanya.

Sebagai informasi, berdasarkan data BPS, produksi gabah dan beras Jatim tahun 2022 capaiannya tertinggi di Indonesia. Yang diiringi dengan NTP dengan indeks diatas 100, yang mengindikasikan peningkatan kesejahteraan petani/produsen pangan.

Baca Juga: Mahfud MD Blak-blakan Dirinya Pernah 'Dicap' Tukang Bohong oleh Gus Dur: Itu Memang Tukang Bohong Cocok...

Sebagai provinsi pusat penghasil padi terbesar dengan luas potensi panen s.d April 2023 mencapai 828,72 ribu ha, Jatim mempunyai peran vital dalam menjaga ketersediaan pangan nasional.

“Produktivitas beras Jatim sangat diandalkan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan warga Jatim saja, tapi juga beras Jatim diandalkan untuk memenuhi atau menyuplai kebutuhan 16 provinsi lain di Indonesia Bagian Timur,” katanya.

Kabupaten Tuban sendiri termasuk lima besar produsen padi terbesar di Jawa Timur, dimana Tahun 2022 memiliki luas panen sebesar 85.288 Ha dan produksi padi sebesar 498.939 Ton GKG atau setara beras 288.097 ton beras.

Produktivitas padi rata-rata di Tuban sebesar 5,85 Ton /Ha diatas rata-rata produktivitas padi Jawa Timur yang sebesar 5,63 Ton/Ha. Pada saat ini rata-rata harga Gabah Kering Panen di Kabupaten Tuban sebesar Rp. 5.200,-; Gabah Kering Giling sebesar Rp. 6.400,-; dan harga beras Medium Rp. 10.500,-

Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa masa tanam padi ini mulai dilakukan seperti di daerah lain setelah masa panen. Dimana setelah panen tidak diberi jeda karena masih ada air yang banyak, sehingga harus segera ditanam.

Baca Juga: Kapasitas Gudang Bulog di Sulawesi Selatan Dipastikan Aman untuk Panen Raya

“Dan yang saya senang disini adalah pakai pupuk organik yang dilakukan oleh Serikat Petani Indonesia. Ini sudah 3 tahun kurang lebih 1.000 hektar semuanya organik. Dan biaya untuk pupuknya yang biasanya per hektar bisa sampai Rp. 5-6 juta per hektar, kita disini hanya antara Rp. 100.000 -  500.000 per hektar,” katanya.

Load More