Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Jum'at, 03 November 2023 | 08:30 WIB
Nurul Afini (49) ibunda dari FAH seorang istri yang tewas karena digorok oleh mertuanya sendiri. [beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Kisah tragis dialami Fitria Almuniroh Hafidloh Diyanah (23) yang meninggal dunia dibunuh mertuanya sendiri, Khoiri alias Satir (52). Fitria tewas digorok setelah sebelumnya sempat akan diperkosa mertuanya.

Ibunda Fitria, Nurul Afini (49) menceritakan komunikasi terakhirnya bersama sang anak sebelum kejadian tragis tersebut.

Sebelum kejadian naas tersebut, Nurul Afini sempat video call cukup lama dengan dengan putrinya.

“Saya video call (panggilan video) dari jam 13.00 WIB sampai 14.45 WIB, hampir jam 15.00 WIB,” kata Nurul Arifin dikutip dari Beritajatim.com--jaringan Suara.com, Kamis (02/11/2023).

Baca Juga: Kisah Cinta Fitria Sebelum Dibunuh Mertua, Suami Jadi Lelaki Pertama dan Terakhir

Nurul Aifini menyebut akhir-akhir ini Fitria kerap meminta maaf karena belum bisa membahagiannya. Dia juga merasa putrinya lebih sensitif. Seringkali mengira sang ibunda marah karena tidak mengangkat telepon.

Dalam perbincangan terakhir dengan anaknya tersebut, Nurul sempat mengeluh sedang sakit perut. Dia meminta doga agar bisa sembuh.

“Saya sempat bilang, mbak (korban), ibu perutnya sakit lambung kumat, doakan ibu sembuh, biar bisa mencari waktu tingkepan tujuh bulanan (kandungan) kamu,” katanya.

Sementara Fitria, mengaku sedang kesulitan ekonomi. Korban bercerita kepada ibunya lagi kesulitan ekonomi. Mendiang berniat menjual telebvisi untuk membeli sepeda motor sebagai alat transportasi sehari-hari.

“Dia (korban) sempat bilang, bu aku mau jual TV sama STB (set top box)-nya, buat beli sepeda jelek-jelekan. Suamiku minta Rp1 juta, kemarin sempat ditawar orang Rp750 ribu,” ujar dia.

Baca Juga: 10 Fakta Terbaru Mertua Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan, Pelaku Tempramen Doyan Sewa PSK

Nurul berharap pelaku Khoiri menerima hukuman maksimal. Dia tak habis oikir dengan kelakuan dengan besannya tersebut.

“Perilaku besan saya bukan seperti manusia. Saya ingin dia dihukum seberat-beratnya,” tutup Nurul dengan berlinang air mata.

Load More