Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Selasa, 08 April 2025 | 09:59 WIB
Ilustrasi pelaku pembunuhan. ANTARA/Abd Aziz/am.

SuaraJatim.id - Polisi akhirnya menangkap seorang pria bernisial UAO asal Surabaya. Pemuda 22 tahun tersebut diamankan usai diduga membunuh ayahnya sendiri berinisial MS (65).

Peristiwa pembunuhan tersebut terjadi di Jalan Raya Darmo Permai II, Sukomanunggal, Surabaya pada Sabtu (5/4/2025). Penemuan jenazah MS pada akhir pekan lalu sontak membuat warga sekitar terkejut. Polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi untuk mengungkap tabir kematian lansia tersebut.

Korban ditinggalkan pelaku di pinggir Jalan Darmo agar terlihat seolah seperti kecelakaan. Namun, petugas yang memeriksa korban menemukan fakta lain. Luka pada bagian belakang korban menunjukkan adanya dugaan kekerasan.

Berdasarkan informasi yang diterima, korban mengalami luka pada bagian belakang kepala akibat penganiayan dari benda tumpul.

Baca Juga: KBS Jadi Pilihan Destinasi Wisata di Surabaya, Fotografer Keliling Ketiban Rezeki Nomplok

Polisi kemudian melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan pembunuhan tersebut. Pemeriksaan saksi dilakukan. Setidaknya lima orang saksi untuk melengkapi penyelidikan kasus ini. Hasilnya, mengarah kepada AUO yang diduga menjadi pelaku.

AUO diketahui merupakan anak kandung dari MS. Unit Jatanras Satreskrim dari Polrestabes Surabaya menangkap pelaku.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Aris Purwanto, membenarkan penangkapan tersebut. "Inisial pelaku UAO. Motifnya karena sakit hati atau kesal. Detailnya akan kami sampaikan dalam rilis resmi," ujarnya dikutip dari Suara Indonesia --- partner Suara.com, Selasa (8/4/2025).

Penangkapan pelaku pembunuhan tersebut diunggah di akun Instagram @jatanrassurabaya, pelaku tampak digiring ke Mapolrestabes dengan tangan terikat, mengenakan jersey hitam dan celana pendek abu-abu. 

Sementara itu, Kapolsek Sukomanunggal, Kompol Zainur Rofik mengatakan, korban merupakan warga Kelurahan Tanjung Perak, Kecamatan Pabean Cantikan.

Baca Juga: Wanita Probolinggo Ditemukan Tewas Misterius di Pinggir Jalan

MS ditemukan ketua RT yang sedang jogging pagi. Saat ditemukan, barang berharga korban masih ada, seperti jam tangan, cincin, handphone, dan uang tunai menandakan bukan dirampok.

Ada yang mencurigakan, polisi kemudian melakukan penyelidikan. “Karena ada indikasi janggal, langsung kita visum luar dalam. Luka di bagian kepala belakang menguatkan dugaan tindak kekerasan,” kata Zainur Rofik.

Belakangan ditengarai motif pelaku tega menghabisi nyawa ayahnya sendiri. Pelaku sakit hati atau kesal terhadap korban.

Hubungan AUO dengan korban memang kerap diwarnai pertengakaran. Keduanya terlibat bisnis jual beli mobil.

AUO merupakan anak sulung dari sempat bersaudara. Beberapa kali pernah bertengkar dengan sang ayah soal mobil.

Menurut informasi, pembunuhan tersebut juga berawal dari perkara mobil. AUO mengajak korban pergi ke Jalan Darmo Permai untuk bertemu penggadai pada Sabtu dini hari. Akan tetapi karena sang penggadai tak kunjung muncul, sang ayah emosi.

Ketika itulah pelaku lantas menyikut wajah korban hingga tersungkur. Tak sampai di situ, pelaku lantas memukul bagian belakang kepala korban dengan tewas dengan benda tumpul.

Pelaku kemudian membuat seolah - olah korban meninggal dunia karena kecelakaan. AUO bilang ke keluarganya jika sang ayah mengalami kecelakaan.

Keluarga korban yang percaya langsung menuju ke lokasi, tetapi korban sudah dievakuasi ke RSUD Dr Soetomo. Di sinilah fakta terungkap. Korban ternyata tidak mengalami kecelakaan, melainkan dianiaya hingga meninggal dunia.

Kasus tersebut saat ini sedang ditangani kepolisian, termasuk mencari tahu motif pastinya pembunuhan tersebut.

Kasus ini menambah daftar panjang tragedi kekerasan dalam keluarga yang melibatkan anak dan orang tua. Diharapkan kasus tersebut dapat segera mengungkap motif sebenarnya di balik tindakan keji ini dan memberikan keadilan bagi korban.

Saat ini kepolisian masih mendalami kasus dugaan pembunuhan tersebut. Termasuk motif dan kronologi kejadian secara lengkap. 

Load More