Riki Chandra
Jum'at, 21 November 2025 | 17:40 WIB
Ilustrasi garis polisi. [Dok. Pixabay]
Baca 10 detik
  •  6 orang santri Ponpes Jabal Quran ditemukan tenggelam di galian C.

  • Polisi selidiki kedalaman, luasan, dan kondisi air lokasi kejadian.

  • Evakuasi dilakukan cepat, namun seluruh korban tidak terselamatkan.

SuaraJatim.id - Fakta baru terkait 6 bocah tenggelam di bekas galian C di kawasan Jedih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, akhirnya terungkap.

Keenam korban rupanya adalah santri Pondok Pesantren Jabal Quran yang lokasi pondoknya berjarak tidak jauh dari titik kejadian. Informasi ini menambah duka mendalam atas musibah yang terjadi pada Kamis (20/11/2025) sore.

Dalam kejadian 6 bocah tenggelam di bekas galian C tersebut, para santri diketahui sedang berada dalam waktu istirahat.

Dari total 11 santri yang keluar dari pondok, lima di antaranya sedang berlatih sekitar 300 meter dari area lembah galian, sementara enam santri lainnya berjalan sendiri hingga akhirnya menuju area genangan.

Kronologi musibah 6 bocah tenggelam di bekas galian C itu bermula ketika keenam santri tidak juga kembali ke pondok.

Lima temannya yang sedang latihan memutuskan mencari keberadaan mereka. Setibanya di lokasi, para saksi mendapati rekan-rekannya sudah dalam kondisi mengapung dan tenggelam di genangan bekas penambangan tersebut.

Para saksi segera melapor kepada salah satu ustaz. Ustaz itu langsung melakukan evakuasi dan membawa seluruh korban ke Puskesmas Jedih. Namun keenamnya tidak dapat diselamatkan.

Sang ustaz bahkan sempat dilarikan ke RSUD karena kelelahan, sebelum akhirnya pada Jumat pagi dinyatakan sadar dan kondisinya membaik. Tragedi 6 bocah tenggelam di bekas galian C ini pun mengundang perhatian banyak pihak, termasuk kepolisian.

Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono membenarkan kejadian tersebut dan memastikan langkah cepat telah dilakukan.

“Sejak tadi malam kami telah melakukan tindakan kepolisian di TKP untuk memastikan kondisi awal dan mengamankan lokasi,” ujarnya, dikutip dari BeritaJatim, Jumat (21/11/2025).

Pemeriksaan lanjutan dilakukan dengan melibatkan tim Inafis Polda Jatim dan Brimob Inafis.

“Hari ini kami melakukan pendalaman, mulai dari pemeriksaan kedalaman galian, luasan area, hingga kandungan air di lokasi. Semua ini penting untuk memastikan penyebab pasti kejadian,” jelas AKBP Hendro.

Ia menyebutkan bahwa kedalaman genangan diperkirakan mencapai satu setengah meter. Namun pengukuran detail masih terus dilakukan. Selain itu, area bekas galian diketahui cukup luas dan memerlukan pendataan lanjutan.

“Kami sangat berduka atas musibah ini. Proses penyelidikan tetap kami lakukan untuk melihat apakah ada unsur kelalaian, serta untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali,” tegas Kapolres. 

Load More