SuaraJatim.id - Salah seorang siswa SMA Al-Fanisa, Desa Brakas, Kecamatan/ Pulau Raas terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit akibat tertimpa reruntuhan bangunan sekolah saat gempa mengguncang Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Peristiwa nahas itu dialami Imran, siswa SMA yang sedang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Menurut keterangan warga setempat, Suliyadi, saat para siswa berhamburan menyelamatkan diri dari gempa, Imran tersandung reruntuhan bangunan hingga kakinya berdarah. Gempa tersebut juga mengakibatkan eternit kelas berjatuhan, dinding retak, dan sebagian keramik di dinding terlepas.
“Siswa tentu saja panik dan lari keluar keras. Nah, saat Imran ini berlari, ia tersandung reruntuhan keramik hingga kakinya terluka,” kaa Suliyadi seperti dikutip Beritajatim.com, Selasa (2/4/2019).
Baca Juga:Manchester United Bisa Dapatkan Varane di Musim Panas 2019, Ini Banderolnya
Imron kemudian dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan luka di kakinya.
“Alhamdulillah hanya luka kecil. Selain itu tidak ada korban. Hanya atap sekolah dan beberapa bangunan lain, termasuk dinding rumah warga, banyak yang retak,” ungkapnya.
Berdasarkan rilis BMKG, gempa bumi yang mengguncang Sumenep berkekuatan Magnitudo 5,0, yang kemudian dimutakhirkan menjadi Magnitudo 4,9. Episenter gempabumi di laut jarak 83 kilometer arah tenggara Sumenep, dengan kedalaman 5 kilometer.
Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Guncangan gempa bumi ini dirasakan di Pulau Sepudi, Raas, Situbondo, Banyuwangi, dan Denpasar. Hingga jam 08.46, sudah terjadi dua kali gempa susulan berkekuatan M=3,0 dan M=3,6.
Baca Juga:Rawan Peredaran Narkoba, Pemkot Depok Tambah Anggaran ke Polres dan BNN