Miris, Dua Lansia Buta di Gresik Hidup di Rumah Reyot Tak Layak Huni

Untuk kebutuhan makan dan lainnya, semua warga terutama tetangga dekat sering memberi bantuan makan kepada Siti dan Simah.

Chandra Iswinarno
Minggu, 03 November 2019 | 15:55 WIB
Miris, Dua Lansia Buta di Gresik Hidup di Rumah Reyot Tak Layak Huni
Mbah Sima dan Mbah Siti, dua lansia buta yang tinggal di Gresik tinggal di rumah reyot. [Suara.com/Tofan Kumara]

SuaraJatim.id - Rumah berdinding papan kayu tanpa plafon dan berlantai plesteran semen menjadi tempat tinggal Siti (90) dan Simah (83). Hanya ada satu dipan tua, sepasang kursi usang serta dua lemari tua dari kayu mengisi ruang tamu, sekaligus ruang tidur tempat tinggal dua nenek bersaudara yang mengalami kebutaan sejak muda.

Selain ruangan tersebut, terdapat dapur yang sebagian lantainya masih berupa tanah dengan kondisi peralatan memasak yang usang. Pun di salah satu sudut, hanya ada tungku tradisional untuk tempat mereka mengolah masakan kakak adik warga Dusun Karang Ploso, Desa Klampok Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik.

Meski memiliki keterbatasan penglihatan karena buta, kedua saudara itu masih bisa bicara dan mendengar dengan baik. Walau saat berjalan, Siti harus perlahan melangkah menggunakan sebuah tongkat.

Di usia yang sudah lanjut, Simah masih bisa mendengar dan menjawab pertanyaan dengan baik. Sedangkan sang kakak, Siti yang bicaranya mulai kurang bagus hanya bisa menjawab sesekali saat ditemui di rumahnya pada Minggu (3/11/2019).

Baca Juga:Kisah Lansia 80 Tahun Asal Sragen yang Nyaris Tewas Diserang Ratusan Tawon

Mbah Simah menceritakan sebenarnya saudaranya ada lima orang, kini hanya tinggal dirinya dan Mbah Siti yang masih hidup.

"Kami lima bersaudara, tiga sudah meninggal, hanya tinggal kami yang masih hidup. Ada dua keponakan anak dari Saridi, tapi tidak tinggal bersama kami. Saya dan Mbah Siti saling membantu, entah itu masak atau berjalan ke dapur atau ke tempat tidur," ujar Mbah Simah.

Dalam kesehariannya, Simah menjadi penunjuk arah Siti untuk berjalan ke dapur atau berjalan menuju ranjang untuk istirahat. Mereka selalu bersama-sama, bahkan tidur pun keduanya selalu berdampingan.

"Saya selalu mendampingi Mbah Siti kalau jalan kemana-mana. Dia selalu mencari atau memanggil, bahkan tidurpun dia tidak mau ditinggal," kata Simah yang duduk di samping saudaranya itu.

Suasana rumah lansia di Gresik. [Suara.com/Tofan Kumara]
Suasana rumah lansia di Gresik. [Suara.com/Tofan Kumara]

Simah yang mengalami kebutaan sejak usia anak-anak itu melanjutkan untuk kebutuhan hidup seperti memasak dan mandi dilakukan sendiri bersama kakaknya. Tapi, kadang juga tetangga memberi bantuan makan dengan memasakkan.

Baca Juga:Geger, Pria Lansia Tunawisma Tewas di Tengah Rel Kereta Api

"Untuk makan, saya bergantian masak sama Mbah Siti. Tapi, kadang ada tetangga yang memberikan nasi dan lauk untuk kita," kata Simah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini