Ratusan Janda Ikuti Pelatihan Menyulap Limbah Jelantah Jadi Sabun Batangan

Selama ini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahaya limbah jelantah, jika dibuang sembarangan.

Chandra Iswinarno
Senin, 18 November 2019 | 14:53 WIB
Ratusan Janda Ikuti Pelatihan Menyulap Limbah Jelantah Jadi Sabun Batangan
Beberapa contoh produk dari pengolahan limbah, dan pelatihan membuat sabun batangan dari limbah minyak jelantah. [Suara.com/Dimas Angga P]

SuaraJatim.id - Pencemaran lingkungan akibat sampah popok bayi, minyak jelantah dan botol plastik menjadi perhatian khusus dalam kurun waktu belakangan ini di Kota Surabaya. Untuk menanggulangi menumpuknya sampah rumah tangga tersebut, Komunitas Muda-mudi Surabaya (KMS) memberikan pelatihan kepada ratusan janda untuk mengurangi sampah tersebut.

KMS memberikan pelatihan pengolahan ketiga sampah tersebut dalam rangka bakti sosial yang dimulai sejak Minggu (17/11/2019) hingga Senin (18/11/2019) di Rusunawa Sombo, Kelurahan Simolawang, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya.

Ketua KMS Zubaidulloh mengakui selama ini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahaya limbah jelantah, jika dibuang sembarangan. Dalam momen tersebut, pihaknya ingin mengedukasi masyarakat tentang bahaya limbah jelantah itu.

"Banyak orang-orang yang belum mengetahui bahwa limbah jelantah sebenarnya bisa dijadikan produk-produk yang lebih bermanfaat, seperti sabun cuci baju dan piring," ujar pria yang akrab disapa Ubed ini, Senin (18/11/2019).

Baca Juga:Ramah Lingkungan, Coca Cola Ciptakan Botol Daur Ulang dari Sampah Laut

KMS memberikan beberapa pelatihan kepada warga Rusun Sombo. Pelatihan itu antara lain membuat sabun cuci tangan dan piring dari limbah jelantah. Ada pula pelatihan membuat pot bunga serta tempat rokok (asbak) dari limbah popok bayi.

"Limbah jelantah bisa juga bernilai ekonomis. Seperti dibuat souvenir bunga, sabun jelantah, hingga gantungan kunci. Di KMS kami juga melakukan daur ulang pampers menjadi produk yang memiliki nilai tambah, seperti asbak dan pot bunga. Kami juga siap membeli Rp 200 rupiah per lembar pampers bayi dengan kondisi sudah dicuci," imbuhnya.

Dalam agenda tersebut, tercatat sebagian besar dari 150 peserta perempuan yang telah hidup menjanda mengikuti pelatihan KMS tersebut. Pelatihan dibagi menjadi empat kelas atau dua sesi.

"Anggota KMS yang hadir memberikan pelatihan tadi ada 10 orang, kita bagi masing-masing kelas tiga sampai empat orang," ungkapnya.

Menurutnya, kegiatan Surabaya Berbagi sangat luar biasa. Karena, dari berbagi komunitas sosial dengan latar belakang berbeda, bisa berkumpul dan menjadi satu.

"Kami berharap, Surabaya Berbagi ada event-event serupa dan terus berkelanjutan. Selain itu bisa terus bertambah komunitas yang tergabung dalam Surabaya Berbagi ini," ungkapnya.

Baca Juga:Gencar Pasarkan Mobil Hybrid, Toyota Akan Daur Ulang Baterai

Dalam waktu dekat, Ubed mengaku, akan menggadakan kegiatan sosial serupa. Yakni, memberikan pelatihan dan edukasi kepada masyarakat seputar ide-ide kreatif daur ulang dari bahan limbah bekas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini