Tempat Belajar Agama Hindu Diobrak-abrik di Banyuwangi, Kitab Suci Dirusak

Kitab-kitab yang rusak antara lain Atharwaweda, Pancaweda dan Bhagawad Gita, serta buku yang rusak menimbulkan kerugian sekitar Rp 2,5 juta.

Chandra Iswinarno
Selasa, 04 Februari 2020 | 15:07 WIB
Tempat Belajar Agama Hindu Diobrak-abrik di Banyuwangi, Kitab Suci Dirusak
Buku-buku pelajaran yang rusak di Pasraman Purwa Dharma 6, Kabupaten Banyuwangi. [Istimewa]

SuaraJatim.id - Seseorang tak dikenal diduga melakukan perusakan saat memasuki Pasraman Purwa Dharma 6 di Dusun Sambirejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi.

Akibatnya lima kitab suci dan sekitar 20 buku pelajaran, serta piagam penghargaan robek. Sementara papan tulis dan meja kelas dicoret-coret gambar tak senonoh menggunakan kapur tulis.

"Malam Kamis (Rabu 29/1/2020) salah satu orang masuk merusak tempat, dan mencoret tembok dengan gambar yang tidak senonoh, juga bangku," kata Kepala Pasraman Gatot Witoyo saat dihubungi, Selasa (4/2/2020).

Akibat kejadian tersebut, kitab-kitab yang rusak antara lain Atharwaweda, Pancaweda dan Bhagawad Gita, serta buku yang rusak menimbulkan kerugian sekitar Rp 2,5 juta.

Baca Juga:Jaksa Agung: RUU KPK Sesuai Kebutuhan Manusia, Beda dengan Kitab Suci

Dia menjelaskan, kejadian tersebut sudah beberapa kali terulang tanpa diketahui pelakunya. Pihaknya kini berusaha mencari tahu unsur kesengajaan perusakan dan mempertimbangkan untuk melaporkan ke kepolisian bila ada dugaan kuat terjadi pelecehan.

Gatot menjelaskan tempat pendidikan anak umat Hindu non formal di Desa Sambimulyo itu tidak pernah ditolak warga. Dia mengatakan mayoritas warga menerima kegiatan di sana dengan baik. Namun diperkirakan pelaku mengenal baik lokasi tersebut hingga lolos dari pantauan kamera pengawas (CCTV).

"Apa hanya orang iseng masuk coret-coret apa anak mainan, masih dipelajari, kalau kriminal ya kita laporkan. Rekaman CCTV masih kosong, belum diketahui. Orangnya tahu lokasi karena lewat bagian belakang rumah," kata Gatot lagi.

Pasraman tersebut merupakan tempat belajar keagamaan Hindu melalui kitab, buku dan kesenian pada setiap hari Minggu dan diikuti sekitar 30 anak.

Kapolsek Bangorejo AKP Bahrul Anam mengatakan, pihaknya belum menerima laporan perusakan tempat pendidikan agama di wilayahnya. Pihaknya berjanji akan segera mengecek lokasi pasraman yang dimasuki orang tak dikenal tersebut.

Baca Juga:Beri 6 Dalil, TGB Bantah Pendapat Rocky Gerung Kitab Suci itu Fiksi

"Kami belum terima laporan. Sekarang sedang dicek ke lapangan," kata Bahrul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini