"Pembagiannya nanti akan disesuaikan dengan kebutuhan tiap daerah dan rumah sakit. Dari dinas kesehatan kabupten/ kota baru nanti ke rumah sakit," jelasnya.
Joni menyebut pihaknya akan melakukan evaluasi kembali ke rumah sakit yang rawat pasien, baik positif maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan kasus lainnya untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan.
"Rumah sakit yang tenaga kesehatannya yang berkontak langsung dalam merawat, kita berikan yang lebih banyak. Kemudian juga rumah sakit yang mengembangkan ruang isolasi, ada ruang ODR (orang dalam risiko) kita berikan lebih," kata dia.
Meski 10 ribu bantuan rapid test ini disalurkan ke Jatim, Joni mengaku jumlah tersebut dirasa belum cukup bagi masyarakat Jatim. Namun ia berharap ada bantuan kiriman rapid test yang dilakukan secara bertahap.
Baca Juga:Tikus Kecil Jadi Mamalia yang Hidup di Tempat Tertinggi di Dunia
"Memang 10 ribu ini kurang. Nanti terus menerus barangnya datang juga kita distribusi lagi," tutupnya.
Kontributor : Arry Saputra