Wabah Corona, Gubernur Khofifah Gratiskan Sewa 4 Rusunawa di Surabaya

Warga Jawa Timur tidak akan ditagih biaya sewa rusunawa selama 3 bulan.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 02 April 2020 | 20:44 WIB
Wabah Corona, Gubernur Khofifah Gratiskan Sewa 4 Rusunawa di Surabaya
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Suara.com/Arry)

SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggratiskan sewa rumah susun sewa di Jawa Timur selama virus corona merebak. Warga Jawa Timur tidak akan ditagih biaya sewa rusunawa selama 3 bulan.

Gratis sewa itu berlaku di 4 rusunawa di Surabaya. Khofifah mengatakan empat rusunawa yang digratiskan tersebut adalah Rusunawa Gunungsari, SIER, Jemundo dan Sumurwelut dengan total hunian sebanyak 772 unit. Penggratisan itu akan dilakukan selama 3 bulan mulai Maret, April dan Mei.

"Ada beberapa hal yang di dalam rumpun dampak sosial ekonomi Covid-19 yang dikoordinasikan oleh Pak Wagub, salah satunya adalah yang terkait dengan rusunawa. Dari 772 unit di 4 rusunawa akan dibebaskan pembiayaannya selama tiga bulan," kata Khofifah saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (2/4/2020).

Khofifah juga mengimbau kepada para bupati dan wali kota untuk melakukan hal yang sama di daerahnya. Dengan begitu beban dari masyarakat yang terdampak Covid-19 bisa lebih ringan.

Baca Juga:Temani Anak di RS, Jerome Boateng Dianggap Langgar Aturan Isolasi Corona

"Imbauan kepada bupati dan wali kota se Jatim bersanding dengan berbagai stimulus yang dikeluarkan pemerintah pusat. Banyak pemkab dan pemkot yang memiliki rusunawa, kami imbau bersama meringankan beban dari mereka yang terdampak covid-19 di masing-masing kabupaten kota," imbaunya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas PU Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Jawa Timur Bayu Trihaksoro menjelaskan digratiskannya uang sewa selama tiga bulan tersebut bertujuan utnuk meringankan beban hidup masyarakat berpenghasilan rendah yang menghuni rusunawa.

"Guna menekan angka kemiskinan, pembebasan pembayaran hunian di rusun milik pemerintah Jatim untuk menekan angka kemiskinan dampak Covid. Diharapkan biaya sewa bisa dialokasikan untuk kebutuhan keluarga untuk menjaga kesehatan," jelasnya.

Sementara menganai total biaya penggratisan sewa selama tiga bulan pada 772 unit itu, Bayu memaparkan bahwa Pemprov Jatim memberikan total penggratisan biaya dengan total sebesar Rp600 juta.

"Gunungsari 248 unit, sewa yang dibebaskan selama 3 bulan yaitu Rp 189 juta. SIER jumlah hunian 60 sewa hunian selama 3 bulan Rp 46 juta. Jemundo 57 unit sewa hunian selama 3 bulan Rp 43 juta. Sumurwelut 407 unit, sewa hunian Rp 320 juta. Kalau ditotal sebesar Rp 600 juta 90 ribu," paparnya.

Baca Juga:Anies Gelontorkan Rp 3 Triliun Perang dengan Virus Corona, Bisa Tambah

Rapid test corona

Rapid test virus corona secara serentak tengah dilakukan di 38 kabupaten/ kota se Jatim. Dari 18.000 rapid test yang didistribusikan ke rumah sakit rujukan dan dinas kesehatan, sejak Jumat (27/3/2020) hingga Kamis (2/4/2020) tercatat ada sebanyak 3.976 tes yang dilakukan. Dari ribuan rapid test yang dilakukan, ada 97 orang yang dinyatakan positif dan 16 diantaranya merupakan tenaga medis.

"Kemudiaan yang tenaga kesehatan (positif Covid-19) beberapa daerah ada (16 orang)," kata Ketua Gugus Kuratif Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi.

Belasan petugas medis yang dinyatakan positif dari rapid test tersebut kini telah dibebas tugaskan. Mereka diminta untuk menjalani isolasi dengan pengawasan.

"Ini sedang kita awasi nanti kita lanjutkan dengan tes swabnya. Apakah betul dia positif. Tidak perlunsaya sebutkan kabupatennya," ujarnya.

Namun, terkait keberadaan asal tenaga medis yang psoitif dari rapid test itu tak dibeberkan. Pasalnya, hasil rapid test juga tak sepenuhnya menjadi diagnosa akhir lantaran tes tersebut hanya mampu mendetekai antibodi bukan antigen.

"Rapid test tadi yang positif, untuk tenaga kesehatan itu tidak selalu dia menderita corona, bisa positif palsu. Karena hasil rapid test yang positif harus di tes lagi dengan tes swab PCR untuk diagnosa akhir," katanya.

Sementara itu, mengenai data terkini tentang perkembangan update Covid-19 di Jatim per Kamis (2/4/2020), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memaparkan adanya dua pasien positif virus corona atau Covid-19 dinyatakan meninggal dunia. Total pasien meninggal akibat terinfeksi COVID-19 semula sembilan orang menjadi 11 orang.

"Yang meninggal ada 11 orang, setara dengan 10,6 persen. Dua pasien meninggal tersebut berasal dari Surabaya satu orang dan Sidoarjo satu orang. Pasien meninggal akibat Covid-19 di Surabaya jadi empat orang dan Sidoarjo dua orang," ucapnya.

Jumlah pasien positif dan sembuh di Jatim tak ada peningkatan. Jumlah pasien positif masih sama yakni 103 pasien. Untuk pasien sembuh juga masih sama tercatat 22 orang.

"Yang terkonfirmasi positif datanya seperti kemarin yang kita publish 103 orang. Yang sembuh ada 22 pasien setara dengan 21,3 persen," kata Menteri Sosial kabinet Indonesia Kerja ini.

Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih terus bertambah. Dari 536 PDP menjadi 686 PDP. Kemudian oeang dalam pemantauan, semula 7.328 ODP menjadi 8.365 ODP.

Kontributor : Arry Saputra

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini