SuaraJatim.id - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan pemakaman pasien meninggal dunia akibat virus corona di setiap daerah yang berlokasi di lahan milik Perhutani. Saat ini, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Perhutani mengenai lahan untuk pemakaman, dengan harapan terjadi sinergitas.
"Di setiap daerah atau di 38 kabupaten/kota nanti masing-masing ada satu lahan," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ketika dikonfirmasi di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Minggu.
Dipilihnya lahan Perhutani, kata dia, karena penolakan warga di sejumlah wilayah terhadap jenazah virus corona.
"Padahal, jenazah yang akan dikebumikan telah melalui beberapa prosedur, seperti dibungkus plastik khusus, dimasukkan peti dan tidak boleh dibuka," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Baca Juga:Update Corona 5 April 2020 di Jogja: 4 Pasien Positif Meninggal, 6 Sembuh
Gubernur Khofifah menjelaskan lokasi yang nantinya dipergunakan harus minimal 50 meter dari sumber air dan 500 mater dari pemukiman warga.
"Tapi, kami tidak bisa menyebutkan titik lokasinya. Yang jelas, di setiap daerah ada," kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Rumah dinas jadi Command Center
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadikan rumah dinasnya yang terletak di sisi timur Gedung Negara Grahadi di Surabaya sebagai Command Center Posko Virus Corona COVID-19.
"Sudah dua pekan ini difungsikan menjadi Command Center, tempat untuk tim mengupdate seluruh perkembangan kasus," ujarnya ketika dikonfirmasi.
Baca Juga:Malam Ini, Raffi Ahmad dan Gading Marten Live IG Bahas Bantuan Virus Corona
Pengubahan fungsi rumah dinas, kata dia, sudah dilakukan sejak dua pekan terakhir, sekaligus sebagai posko kendali pemantauan percepatan penanganan virus corona COVID-19 di Jatim.
"Tujuannya, supaya tim bisa melakukan mitigasi bencana non-alam wabah COVID-19 ini secara lebih terintegrasi," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Command Center, lanjut dia, secara real time dapat dikontrol dan juga dimonitor perkembangannya selama 24 jam, mulai kasus orang dalam pemantauan (ODP), pesien dalam pengawasan (PDP) maupun yang sudah terkonfirmasi positif virus corona COVID-19.
Sementara itu, di Posko Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan virus corona COVID-19 Jatim yang berlokasi di Grahadi, saat ini bersiaga dua ambulans dan enam pengemudi yang siap digunakan kapan saja.
Menurut Khofifah, penyiagaan ambulans sangat diperlukan karena kerap ada kendala dari rumah sakit yang mengantar atau menjemput pasien virus corona COVID-19 maupun jenazah.
"Jika ada pasien COVID-19 yang meninggal dunia dan membutuhkan jasa layanan ambulans maka bisa menghubungi posko gugus tugas di Grahadi," tutur mantan menteri sosial tersebut. (Antara)