Protes Lewat Coretan Rakyat Tak Butuh Negara, 10 Anarko Punk Ditangkap

Kesepuluh remaja itu saat ini masih menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Malang, Senin (13/4/2020) sore ini.

Reza Gunadha
Senin, 13 April 2020 | 17:09 WIB
Protes Lewat Coretan Rakyat Tak Butuh Negara, 10 Anarko Punk Ditangkap
Sebanyak 10 anarko punk ditangkap polisi, karena meluapkan protes terhadap kinerja pemerintah pada masa wabah virus corona covid-19 melalui coretan-coretan dinding jalan terowongan Karangloh, Malang, Jawa Timur. [Beritajatim]

SuaraJatim.id - Sebanyak 10 anarko punk ditangkap polisi, karena meluapkan protes terhadap kinerja pemerintah pada masa wabah virus corona covid-19 melalui coretan-coretan dinding jalan terowongan Karangloh, Malang, Jawa Timur.

Kesepuluh anak punk tersebut mencoret-coret dinding jalanan terebut, Jumat (10/4) pekan lalu, dengan tulisan “Bubarkan Negara” dan “Rakyat Tidak Butuh Negara”.

Kesepuluh remaja itu saat ini masih menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Malang, Senin (13/4/2020) sore ini.

“Kesepuluh remaja itu kami amankan di beberapa wilayah. Saat ini mereka masih kita periksa. Kami menduga sepuluh remaja ini diduga terlibat dalam aksi vandalisme di Underpass Karangloh, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kesepuluh remaja tersebut tergabung dalam kelompok punk,” ungkap Kapolres Malang AKBP Hendri Umar dalam konfrensi pers.

Baca Juga:DPR ke Polisi: Jika Vandalisme Terorganisir, Tangkap Dalang Kelompok Anarko

Menurut Hendri, kelompok punk yang berhasil diamankan tersebut biasanya nongkrong di sekitar Pasar Lawang, Kabupaten Malang.

“Mereka ini remaja putus sekolah, anak punk, beberapa kali mereka juga dilaporkan karena dianggap meresahkan oleh masyarakat. Untuk itu, mereka diamankan  dan dilakukan pemeriksaan ada keterlibatan terkait aksi vandalisme di underpass Karangloh,” tegas Hendri seperti diberitakan Beritajatim.com.

Hendri Umar melanjutkan, kesepuluh remaja tersebut juga kerap meresahkan masyarakat. Kesemuanya akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, untuk mengetahui apakah memang ada keterlibatan dengan aksi vandalisme yang ditemukan pada Jumat.

“Mereka ini biasanya di Pasar Lawang, kadang juga main ke Karangloh. Beberapa kali juga dilaporkan masyarakat karena dinilai meresahkan,” terang Hendri.

Ia menambahkan, kesepuluh remaja punk tersebut masih berstatus saksi, sebab masih belum dapat dipastikan keterlibatan mereka dalam aksi vandalisme.

Baca Juga:DPR Desak Polisi Pastikan Motif Pelaku Vandalisme Kelompok Anarko

Selain itu, pihaknya saat ini juga tengah mengantisipasi akan terjadinya aksi oleh kelompok yang mengatasnamakan Anarko.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini