Solidaritas ke Pasien Corona di Dusun Panasan: Cantolkan Sayuran ke Pagar

Warga Desa Panasan melakukan solidaritas dengan memberikan bantuan pangan ke warganya yang positif corona.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 17 April 2020 | 13:35 WIB
Solidaritas ke Pasien Corona di Dusun Panasan: Cantolkan Sayuran ke Pagar
Keluarga Endang Lestari. (Beritajatim)

SuaraJatim.id - Aksi solidarits warga Dusun Panasan, Desa Mojopurno, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan patut di tiru. Ketika banyak pasien virus corona yang dikucilkan, di desa ini malah dirangkul.

Dirangkul bukan arti sebenarnya. Warga Desa Panasan melakukan solidaritas dengan memberikan bantuan pangan ke warganya yang positif corona. Mereka mencantolkan atau menaruh sayuran di rumah warga positif corona itu.

Di desa itu, satu keluarga Endang Lestari positif corona. Mereka mengisolasi diri di dalam rumah. Endang Lestari menceritakan itu dalam video conference dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

“Riwayat perjalanan kami, sebenarnya kami terinfeksi dari almarhum ayah kami yang dinyatakan positif Covid-19. Setelah dua hari wafat. Beliau diketahui baru saja pulang dari mengikuti kegiatan seminar di Bogor,” cerita Endang Lestari.

Baca Juga:Trik Jitu Download Video Online dengan 3 Situs Ini

Begitu mendapatkan konfirmasi bahwa sang ayah yang meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19, petugas puskesmas segera mendatangi keluarga mereka dan melakukan rangkaian tes swab.

Yang pertama kali terkonfirmasi positif adalah sang ibu dan langsung dirawat di RSUD dr Soedono Madiun. Sedangkan, Endang sebagai anak juga dinyatakan positif tiga hari setelahnya.

“Saat menjalani perawatan, kami memang semula kaget. Tapi kami juga sudah mengira bahwa kami juga akan tertular, karena kami sangat ‘los’ saat berkontak dengan ayah. Ini karena kan kami merawat, jadi kami merasa wajar dan menyiapkan mental jika dinyatakan terpapar,” ceritanya.

Lebih lanjut Endang menceritakan bahwa proses menunggu hasil swab memang cukup memakan waktu. Selama menunggu hasil swab, mereka diisolasi mandiri di rumah.

“Di saat isolasi mandiri inilah tetangga kami memberikan support yang sangat besar pada kami. Jadi walaupun mereka menjaga jarak, mereka tetap menunjukkkan solidaritas dengan sering menawari apa yang kami butuhkan, misalnya sayuran, lauk pauk, makanan, mereka memberikan ke kami dengan dicantolkan ke pagar. Kami tidak bisa keluar rumah, maka mereka yang membelikan,” ucapnya sembari menunjukkan gambar hasil potret sayuran dalam plastik yang dicantolkan di pagar depan rumah.

Baca Juga:Wapres Maruf Tetap Santai, Tak Masalah Putrinya Gabung ke Demokrat

Tidak hanya itu, Endang juga mengaku mendapatkan support besar dari perawat dan tenaga kesehatan di RSUD dr Soedono Madiun yang tak kenal lelah memberikan semangat motivasi bahwa ia pasti bisa sembuh. Hal tersebut akhirnya terwujud setelah Endang menjalani 21 hari masa perawatan dan akhirnya dinyatakan sembuh.

“Pesan kami bagi seluruh warga masyarakat, di tengah pandemi Covid-19 ini tolong lebih baik ikuti anjuran pemerintah. Tetap tinggal di rumah. Keluar rumah hanya untuk urusan yang sangat penting dan jangan pergi tanpa masker. Itu menjadi imbauan kami,” kata Endang yang mengaku tak memiliki gejala klinis, meski dinyatakan positif Covid-19 ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini