Setelah mediasi, pria berinisial APW itu menyatakan penyesalan dan permintaan maafnya atas postingannya di media sosial yang mengecewakan banyak pihak.
"Ternyata yang tersinggung bukan cuma orang Jember saja. Barusan ini saya dapat rilis pernyataan protes dari organisasi tenaga kesehatan di Lamongan dan Lumajang. Namanya medsos kan bisa dibaca se Indonesia," tutur pria yang juga menjabat Camat Kaliwates ini.
Asrah sendiri menganggap, pernyataan penyesalan dan permohonan maaf dari sang pelaku, sudah cukup. Menurutnya tidak perlu sampai memperpanjang permasalahan.
"Tetapi beberapa teman ingin ada jalur hukum. Kalau kami sih yang penting yang bersangkutan sudah mengakui kesalahannya dan minta maaf serta berjanji tidak akan mengulangi lagi," jelasnya.
Baca Juga:Heboh Tagar Indonesia Terserah, DPR: Pemerintah Harus Introspeksi Diri
Hingga kini, pengurus PPNI Jember belum bulat dan masih berdiskusi tentang langkah selanjutnya.
"Masih menunggu laporan dari teman Divisi Hukum PPNI Jember yang kemarin ikut mediasi. Masih akan kita diskusikan di internal," pungkas Asrah.