Guru Besar Universitas Brawijaya Temukan Antivirus Covid-19 dari Jamur

Guru Besar Universitas Brawijaya menemukan manfaat jamur Cordyceps sebagai antivirus Covid-19. Simak penelitiannya berikut ini ya!

M. Reza Sulaiman | Dini Afrianti Efendi
Rabu, 01 Juli 2020 | 13:30 WIB
Guru Besar Universitas Brawijaya Temukan Antivirus Covid-19 dari Jamur
Jamur Cordyceps diteliti sebagai antivirus Covid-19. (Shutterstock)

SuaraJatim.id - Penelitian tentang bahan alami dari Indonesia sebagai obat penanganan virus Corona Covid-19 memasuki babak baru, setelah peneliti dari Universitas Brawijaya Malang menemukan manfaat jamur cordyceps sebagai antivirus Covid-19.

Guru Besar Fakultas MIPA dan Pakar Biomolekuler Universitas Brawijaya Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc menyebut jamur cordyceps berpotensi jadi immune booster yang bisa membantu pemulihan pasien Covid-19.

"Dalam kajian yang saya lakukan, jamur Cordyceps militaris merupakan salah satu bahan natural terbaik untuk memperkuat imunitas tubuh karena mengandung cordycepin, adenosin dan polisakarida," ujar Prof. Widodo dalam diskusi Webinar bersama Kalbe, Rabu (1/7/2020).

Ketika kandungan utama dalam jamur Cordyceps inilah yang memiliki beragam manfaat, seperti antivirus, antiinflamasi, berpotensi kurangi gangguan pernapasan, antioksidan, dan imunoregulator.

Baca Juga:Terungkap, Asal Usul Jamur Enoki Mengandung Listeria Masuk ke Indonesia

"Ketiga kandungan tersebut menjadi paket komplit yang membuat jamur Cordyceps militaris berpotensi sebagai antivirus dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh pasien Covid-19," terangnya.

Mengingat Covid-19 menimbulkan gejala sesak napas, batuk, hingga gangguan saluran pencernaan. Nah, jamur Cordyceps ini bisa meringankan gejala tersebut.

"Selain itu, beberapa referensi juga menyebutkan karena kandungan adenosinenya, jamur Cordyceps memiliki potensi untuk mengurangi gejala sesak atau ganguan pernapasan,” tambah Prof. Widodo.

Hebatnya, jamur ini sudah melewati uji klinis pada manusia tahap 1, struktur kandungan adenosin dan cordyceptin serupa dengan antivirus galidesivir, yakni salah satu antivirus yang disinyalir bisa melawan virus corona.

Guru Besar Fakultas MIPA dan Pakar Biomolekuler Universitas Brawijaya Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc menyebut jamur cordyceps berpotensi jadi antivirus Covid-19. (Tangkapan Layar/Kalbe)
Guru Besar Fakultas MIPA dan Pakar Biomolekuler Universitas Brawijaya Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc menyebut jamur cordyceps berpotensi jadi antivirus Covid-19. (Tangkapan Layar/Kalbe)

Sementara, itu penggunaan jamur ini disebut Prof. Widodo lebih unggul dibandung echinachea dan vitamin C. Dimana jamur cordyceps aman digunakan dalam jangka panjang. Sedangkan echinachea tidak disarankan digunakan lebih dari 8 minggu berturut-turut.

Baca Juga:INFOGRAFIS: 4 Makanan Penyebab Wabah Listeria Selain Jamur Enoki

Sementara itu untuk vitamin C, jangka panjang harus ditelaah lebih jauh, apakah berpotensi merusak fungsi ginjal, lambung, dan hati.

Kandungan jamur cordyceps juga sudah diinovasikan dalam bentuk produk siap konsumsi, bernama H2 Cordyceps yang diproduksi PT Kalbe Kalbe Farma Tbk, kini sedang melengkapi data efikasi dan keamanannya. Termasuk mencantumkan bukti empiris hasil penelitian jamur tersebut di luar negari.

"Kami juga sudah melakukan uji preklinik dan keamanan produk H2 Cordyceps militaris ini dengan universitas di Surabaya dan analisis Bioinformatika dengan Prof. Widodo dari Universitas Brawijaya. Tidak berhenti disitu, saat ini sedang dilakukan uji klinik untuk lebih melengkapi data ilmiahnya. Data efikasi dan keamanan produk H2 Cordyceps militaris ini akan terus kami lengkapi," tutup dr. Helmin Agustina Silalahi, Medical Manager Kalbe Consumer Health PT Kalbe Farma Tbk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini